Polda Metro Beberkan Kronologis Polisi Marahi Sopir Transjakarta
Di video itu terlihat seorang polisi marah-marah ke sopir bus Transjakarta.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Video polisi memarahi sopir Bus Transjakarta di Youtube sudah tersebar.
Di video itu terlihat seorang polisi marah-marah ke sopir bus Transjakarta.
Saat polisi marah, penumpang bus meneriaki polisi dan mengejek. Sebab polisi itu memarahi sopir busway karena menyenggol sebuah sepeda motor yang masuk ke jalur Transjakarta. Akibatnya komentar miring pun berdatangan di Youtube.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan bahwa video yang diunggah di You Tube itu tak lengkap. "Banyak yang terpotong video itu," ujar Martinus dalam jumpa pers di Balai Wartawan Polda Metro Jaya, Kamis (26/3/2015). Dia pun menjelaskan kronologisnya.
Peristiwanya terjadi pukul 15.00 di jalur Bus Transjakarta Koridor IX di Jalan Gatot Soebroto pada Selasa (24/3/2015). Persis sebelum kawasan Semanggi.
Polisi yang memarahi sopir Transjakarta itu berpangkat Brigadir dan berinisial M. Dia anggota Subdit Penegakan dan Pengaturan Ditlantas Polda Metro Jaya.
Tapi ada tiga polisi lain yang juga bertugas saat itu dan ikut terlibat, antara lain Ajun Inspektur Dua KW yang berada dekat brigadir M. Dan ada pula atasan langsung Brigadir M, Komandan Pleton, Inspektur Dua Supono. Tapi Supono bertugas agak jauh dari Brigadir M dan Aipda KW. Supono berada diseberang jalan yang mengarah ke Slipi-Petamburan. Sementara Brigadir M dan Aipda KW di jalur yang mengarah ke Cawang.
Sebelum peristiwa itu, Aipda KW sedang menahan arus kendaraan di Jalan Gatot Soebroto. Sementara itu arus kendaraan dari Jalan Sudirman yang naik ke Jalan Gatot Soebroto dialirkan. Tapi Bus Transjakarta tetap dibiarkan mengalir, karena tak mengganggu arus jalur umum.
Saat itulah tiba-tiba sebuah sepeda motor ngeloyor ke arah Aipda KW. Pengemudinya yang belum diketahui namanya sampai saat ini langsung berteriak ke KW. Dia bilang kalau dirinya hampir saja mati karena terserempet Bus Transjakarta.
Belum sempat KW beraksi, pengemudi motor lekas beraksi. Dia menghalangi jalur Transjakarta dengan motornya. Akibatnya bus Transjakarta yang tadi menyerempet dirinya tak bisa lewat. Alur Transjakarta pun tersendat.
Pemotor sempat berbincang dengan KW sambil meyakinkan bahwa bus yang tertahan di paling depan adalah bus yang menyerempetnya.
Lantaran arus Transjakarta tersendat, Brigadir M yang bertugas beberapa meter di belakang KW pun menghampiri ke tempat KW.
Begitu diceritakan bus menabrak motor, Brigadir M langsung naik ke atas bus menghampiri sopir. Dia meminta sopir menyerahkan surat-suratnya. Tapi sopir Transjakarta tak mau menyerahkan karena semua suratnya ditinggal di kantor.
Saat itulah penumpang mengamuk dan memaki-maki polisi. Penumpang juga menuduh pemotor itu tak pakai helm. Brigadir M pun terpancing sampai akhirnya mengeluarkan dua kata yang dianggap para atasannya kurang pas dan tak santun. Dua kata itu adalah 'Saya petugas dan saya berhak' dan 'Silahkan semua penumpang turun dari bus'.
Rupanya keributan itu diinformasikan di alat komunikasi polisi. Akibatnya pejabat utama Polda Metro Jaya tahu. Makanya Ipda Supono, atasan Brigadir M dan Aipda KW diperintah menyelesaikannya.
"Saya diperintahkan komandan saya lewat Handie Talkie untuk datang ke lokasi itu," ujar Supono dalam jumpa pers. Padahal Supono ada di seberang jalan saat itu.
Saat Supono datang Brigadir M sudah keluar dari bus begitu pula pemotor. Tapi bus masih tak bisa jalan karena masih terhalang motor.
Begitu datang, Supono lekas menanyakan apakah pemotor yang mengaku ditabrak Transjakarta luka atau tidak. "Si pemotor bilang tak luka," ucap Supono kepada wartawan.
Selanjutnya Supono meminta surat kendaraan pemotor apabila mau melanjutkan kasus itu. Tapi si pemotor menolak memberikan.
"Lalu saya bilang lebih baik damai saja kalau begitu. Lagipula tak ada yang luka. Dan jalanan jadi macet. Malu kita," ucap Supono menirukan pembicaraannya ke si pemotor saat itu.
Setelah itu, Supono naik ke atas bus. Dia memohon maaf ke penumpang dan meminta waktu sebentar berbicara dengan sopir bus.
"Saya bilang ke sopir bus, pemotor sudah tak mempermasalahkan ini. Dan sekarang silahkan lanjutkan perjalanan," ucap Supono. Setelah itu bus jalan dan pemotor yang tadi meributkan dirinya nyaris mati pun menghilang.
"Sampai sekarang kami masih mencari pemotor itu dan belum diketahui dia siapa," ucap Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Irvan Satya.
Saat ditanya apakah pemotor itu polisi, Irvan mengatakan belum tahu. Tapi dia mengaku penasaran dan berjanji akan mencari tahu. Sebab, sampai perkara ini membuat heboh, polisi belum tahu apakah benar si pemotor yang menghalangi jalur Transjakarta itu tertabrak dimana.
"Jadi kita belum tahu dimana kejadian terserempet atau tertabraknya itu," ucap Irvan. Sebab sehabis keributan itu si pemotor hilang dan petugas tak sempat bertanya.
Selain itu, kata Irvan, kini pihaknya juga sedang berkoordinasi di pihak Bus Transjakarta untuk mendapatkan keterangan dari sopir yang terlibat di kejadian itu.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw