Kisruh APBD DKI
Tantowi Miris Ahok Maki Staf dan Kepala Dinas di Depan Publik
Tantowi menyoroti sikap yang diambil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Golkar Tantowi Yahya mengaku sedih dengan persoalan yang terjadi di Jakarta. Tantowi merupakan anggota DPR dari Daerah pemilihan Jakarta III.
Ia menyoroti sikap yang diambil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Hubungan ke bawah tidak baik. Bagaimana staf dan kepala dinas dimaki di depan publik. PNS mau mengundurkan diri karena enggak kuat. Sebagai wakil rakyat saya miris, (Ahok) yang dipersepsikan hebat tidak didukung DPRD dan Birokrasi. Ahok harus memperbaiki sistem kerjasama agar rakyat mendapat kebaikan," kata Tantowi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (19/3/2015).
Selain itu, Tantowi mengatakan berlarutnya pertikaian antara Ahok dan DPRD akan mengorbankan rakyat.
Ia menyebut serapan anggaran APBD DKI 2013 kurang dari 50 persen. Sementara serapan APBD DKI 2014 kurang dari 60 persen. "Ini terendah sepanjang sejarah," katanya.
"Kinerjanya dilihat serapan anggaran, semakin rendah bukan berarti pemerintah bersih. Tetapi semakin tidak efektif tata pengelolaan. Implikasinya rakyat tidak ada pembangunan, tidak dapat nilai baik dari Kemenkeu," kata Wakil Ketua Komisi I DPR itu.
Tantowi menuturkan masyarakat akan rugi bila menggunakan APBD 2014. Sebab masih banyak persoalan DKI yang belum terselesaikan.
"Kalau perdebatan tidak selesai maka 700 jalan rusak dan itu 30 persen di dapil saya tidak terselesaikan. Kalau balik ke (APBD) 2014 mungkin tidak teranggarkan, akhirnya yang rugi rakyat," ujarnya.