Optimalisasi Jalur Alternatif AKAP di Pulogebang, Sopir Angkot Dilarang Ngetem
Alhasil sopir Koasi 25B itu kini memilih untuk menunggu penumpang di tempat yang tidak jauh dari sebelumnya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Optimalisasi jalur alternatif bus AKAP (antar kota antar propinsi) yang berada di sisi tol bagian timur, membuat pihak Terminal Pulogebang melakukan langkah sosialisasi. Salah satunya adalah mengimbau agar para sopir angkutan umum tidak lagi ngetem di di dekat perempatan Jalan Raya Bekasi Cakung Cilincing.
Kepala UPT Terminal Pulogebang, Raund Sitanggang menjelaskan bahwa saat ini tidak boleh lagi ada angkutan umum yang ngetem di tempat tersebut. Hal ini agar akses keluar masuk bus nantinya bisa berjalan maksimal dan tidak menimbulkan kemacetan.
Untuk mengantisipasi sopir yang membandel, pihaknya akan menyiapkan tim khusus untuk melakukan patroli. Sehingga keinginan para supir yang ingin kembali ngetem di tempat tersebut dapat digagalkan.
"Udah enggak ada lagi nantinya yang ngetem. Tiap dua jam, mobil patroli akan menyisir dan menggunakan pengeras suara untuk mengimbau agar tidak ngetem di tempat tersebut," katanya, Sabtu (7/3/2015).
Sementara itu salah seorang sopir angkutan umum, Sam (40) mengaku tidak ada masalah dengan kebijakan tersebut. Ia menyadari tempatnya berhenti untuk menunggu penumpang tidak sesuai dengan situasi yang ada.
"Enggak ada masalah. Emang enggak boleh di jalan juga kan, ya kita ikutin aja lah gimana baiknya," katanya.
Alhasil sopir Koasi 25B itu kini memilih untuk menunggu penumpang di tempat yang tidak jauh dari sebelumnya. Ia juga harus memasukkan badan mobil ke dalam agar tidak diangkut petugas.
"Jadinya sekarang geser dikit aja, kalau enggak masuk (badan angkot) juga enggak boleh. Kan yang namanya penumpang mah dimana aja," ungkapnya. (Junianto Hamonangan)