Senin, 29 September 2025

Remaja Melek Media Mampu Kurangi Dampak Negatif Berita

"Remaja yang melek media mampu membedakan mana realitas dan mana rekayasa teknologi. Mana adegan manusiawai mana adegan bohong,"

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Y Gustaman
zoom-inlihat foto Remaja Melek Media Mampu Kurangi Dampak Negatif Berita
Dokumentasi Tribun Medan
Guru dan siswa yang asyik membaca koran.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan pesat industri media massa ikut memberikan pengaruh kepada remaja. Apalagi remaja adalah tahapan usia yang sensitif sehingga pengaruh media sangat menentukan.

Untuk menangani dampak negatif media massa, diperlukan kompetensi literasi media atau melek media kepada remaja. Literasi yang mereka miliki dapat menghindarkannya dari pengaruh buruk berita yang disajikan media.

"Remaja yang melek media mampu membedakan mana realitas dan mana rekayasa teknologi. Mana adegan manusiawai mana adegan bohong," ujar Sekjen PWI Pusat Hendry Ch Bangun di sela peluncuran Gerakan Pelajar Melek Media, Sabtu (24/1/2015).

Menurutnya, melek media merupakan kompetensi yang dapat mengubah sikap pasif menjadi khalayak aktif dan kritis terhadap isi media dari berita, hiburan, iklan, target media dan nilai-nilai yang disajikan.

Mengenai Gerakan Pelajar Melek Media, Hendry menyatakan acara ini sebagai upaya PWI Pusat memberikan pemahaman yang menyeluruh bagi pelajar SMU yang aktif dalam dunia jurnalistik di sekolah.

"Mereka adalah anak-anak SMU yang aktif dalam mading, OSIS se-DKI Jakarta yang diharapkan akan memahami media dengan baik. Tahu mana nonton televisi mana yang tidak bagus untuk membangun media yang sehat," katanya.

Tidak hanya sebatas mengetahui berbagai konten, mereka juga mendapat berbagai informasi seperti mengenai profesi wartawan seperti apa, bagaimana menyaring berita.

"Gerakan seperti ini juga menjadi salah satu kegiatan untuk menyaring remaja untuk kedepan bisa menjadi wartawan yang sekarang profesi ini sudah tidak top lagi," sambungnya.

Ia melihat gerakan seperti ini perlu bersifat nasional karena bisa memberikan dampak yang positif. "Ini untuk tahap awal, tentunya lebih baik jika berkembang dan menasional," katanya.

Gerakan Remaja Melek Media diselenggarakan dan diprakarsai pertama kalinya oleh PWI Pusat dan didukung BRI. Diikuti 100 pelajar dari 28 SMA unggulan di DKI Jakarta dan didamping guru pembimbing.

Tags
PWI
media
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan