Kenaikan Harga BBM
'Ngetem' Taktik Sopir Angkot Atasi Sepinya Penumpang
Berbagai cara dilakukan para sopir mikrolet untuk bisa menekan pengeluaran membeli bahan bakar termasuk untuk menghindari kerugian.
Penulis:
Theresia Felisiani
Editor:
Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai cara dilakukan para sopir mikrolet untuk bisa menekan pengeluaran membeli bahan bakar termasuk untuk menghindari kerugian.
Meskipun telah menaikkan tarif Rp 1.000 rupiah, namun ternyata hal itu tidak cukup membantu untuk mendapatkan penghasilan.
Pasalnya saat ini memang, jumlah penumpang yang menggunakan sarana transportasi mikrolet menurun.
Untuk menyiasati, rata-rata para sopir mikrolet memilih ngetem dibandingkan jalan sendiri. Pasalnya di perjalanan sedikit penumpang yang naik.
Pemandangan angkot ngetem pun dengan mudah ditemui di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Terlihat jejeran angkot mengantri giliran untuk ngetem demi mendapatkan penumpang.
"Kalau sekarang mah kita mending ngetem aja, tapi jelas penumpang penuh. Kalau gak ngetem malah tekor, penumpang sedikit di jalan," tutur Budi, sopir mikrolet M 26, Bekasi-Kampung Melayu, Senin (24/11/2014).
Alhasil meski harus menunggu giliran ngetem hingga 4-5 jam, para sopir angkot ini pun rela menghabiskan waktu di Terminal Kampung Melayu.
Budi menambahkan biasanya untuk menunggu giliran ngetem, para sopir mikrolet ada yang istirahat tidur ataupun berbincang dengan sesama sopir lainnya.