Selasa, 30 September 2025

Lapak Dibongkar 1.500 Satpol PP, Pedagang IRTI Monas Hanya Menonton

Dalam kegiatan ini, beberapa pedagang IRTI Monas, hanya menyaksikan lapak dibongkar

Editor: Hendra Gunawan
Warta Kota/ Panji Baskhara Ramadhan
Sebanyak 1.500 Personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) gabungan, bongkar 150 lebih lapak sementara pedagang di Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI) Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2014 

Laporan Wartawan Warta Kota, Panji Baskhara Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebanyak 1.500 Personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) gabungan, bongkar 150 lebih lapak sementara pedagang di Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI) Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2014).

Dalam kegiatan ini, beberapa pedagang IRTI Monas, hanya menyaksikan lapak dibongkar. Hasil pengamatan wartakotalive.com, para pedagang IRTI ternyata tak melawan aksi pembongkaran para petugas berseragam cokelat itu. Justru, mereka tengah asik melihat jalannya kegiatan itu dengan duduk-duduk santai sambil menikmati kopi hangat.

Malahan, beberapa dari mereka ada yang tengah mengobrol dengan aparat penertiban lainnya saat dibongkarnya lapak penampungan sementara itu. Satu unit mesin eksafator tengah mengeruk tiang-tiang besi yang digunakan sebagai penyangga tenda pedagang berdagang di IRTI.

Tiang-tiang yang rubuh itu, biasanya dipunguti para pedagang, namun petugas membuang puing-puing itu ke bak sampah mobil truk milik dinas kebersihan DKI Jakarta. Tak ada perlawanan dari pedagang, walaupun hingga kini petugas masih tengah mengangkut puing-puing tersebut.

"Ya gak apa-apalah dibongkar. Udah isntruksinya pemerintah DKI katanya. Ya biarin aja. Kita sudah di sosialisasiin sebanyak empat kali mas," ucap Tarno (30) pedagang di IRTI Monas yang sudah berjualan makanan selama 5 tahun lebih.

Tarno yang diketahui berdagang Soto Betawi di IRTI Monas, mengakui barang dagangannya telah diangkut sendiri olehnya semalam. Sebab, ia katakan beberapa petugas terkait memintanya untuk mengemasi barang-barangnya.

"Semalam ada beberapa petugas minta ke seluruh pedagang IRTI Monas bawa barang dagangannya. Jadi gak boleh dagang dulu. Ada pembangunan gedung IRTI yang baru katanya. Ya nurut aja," tutur Tarno.

Senada dengan Yanti (35), dirinya berjualan pecel ayam ini mengaku akan dibina dan dilatih oleh pihak Suku Dinas (Sudin) Koperasi Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) administrasi Jakarta Pusat (Jakpus). Selain dari itu, dirinya dijanjikan akan dilatih masak memasak.

"Katanya sih selama pembangunan belum selesai, gak boleh dagang dulu. Dilatik selama seminggu lebih. Kalau bangunannya udah selesai, baru boleh berdagang," tutur wanita berjilbab asli warga Kemayoran, Jakarta Pusat ini.

Diketahui, sebanyak 339 pedagang telah membuat kesepakatan dengan pihak Suku Dinas (Sudin) Usaha Koperasi Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP). Selain itu, para pedagang di IRTI nantinya dipindahkan ke lokasi binaan (Lokbin) yang diberi nama Lenggang Jakarta.

"Selama seminggu, mereka akan dibina oleh Coorporate Social Responsibility (CSR), PT Sosro. Ini harus dilakukan agar kuliner hasil tangan pedagang IRTI menjadi sekelas restoran mewah dengan harga yang murah," ucap Kepala Suku Dinas (Kasudin) KUMKMP Adiministrasi Jakarta Pusat, Sri Indriastuti di lokasi pembongkaran.

Ia juga mengatakan, pihaknya dengan pedagang telah sepakat dengan pedagang, selama pembangunan Lenggang Jakarta belum usai, pedagang tidak diperbolehkan berdagang terlebih dahulu.

"Kan sudah kesepakatan. Mereka (pedagang) yang sudah terdaftar resmi di IRTI Monas akan dibina terlebih dahulu. Pembangunan Lenggang Jakarta Insya Allah usai akhir November 2014," tutur Sri.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved