Tim Pengacara : Otopsi Korban Tewas JIS Harus Libatkan Ahli Independen
Kami juga mendukung langkah Bareskrim Polda Metro untuk segera melakukan otopsi terhadap jenazah alm. Azwar. Tapi sebaiknya otopsi in juga melibatkan
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Tim pengacara para terdakwa kasus dugaan tindak asusila di sekolah Jakarta International School (JIS) meminta proses otopsi yang akan dilakukan terhadap Azwar, salah satu pekerja kebersihan JIS yang tewas saat proses penyidikan di Polda Metro Jaya April 2014, melibatkan ahli independen.
"Kami mengapresiasi upaya Komnas HAM untuk mengungkap dugaan tindak kekerasan dalam kasus JIS, terutama dalam kematian Azwar. Kami juga mendukung langkah Bareskrim Polda Metro untuk segera melakukan otopsi terhadap jenazah alm. Azwar. Tapi sebaiknya otopsi in juga melibatkan ahli independen, karena kematian Azwar terjadi saat proses penyidikan di polisi," tegas Patra M. Zen, Pengacara Agun Iskandar sebelum sidang lanjutan kasus ini di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (13/10/2014).
Menurut Patra sejumlah ahli seperti tim forensik RSPAD atau ahli forensik dari RS Tangerang yaitu dr. Evi Kuntoro dapat dilibatkan dalam proses otopsi ini.
Untuk memperkuat independensi, proses otopsi ini juga harus dapat dipantau langsung oleh lembaga masyarakat seperti Kontras, Indonesian Police Watch (IPW) ataupun Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Kematian Azwar dalam proses penyidikan di Polda Metro Jaya kembali menjadi perhatian publik. Hal ini tidak lepas dari terungkapnya sejumlah fakta-fakta dalam persidangan lima tersangka lainnya di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Selain lima tersangka mencabut seluruh berita acara pemeriksaan (BAP) yang disusun polisi, keterangan sejumlah saksi kunci juga mengindikasikan terjadinya tindak kekerasan dan penyiksaan dalam proses penyidikan kasus ini.
Saut Irianto Rajagukguk, pengacara terdakwa Virgiawan Amin mengungkapkan, David
Operation Risk Management JIS dalam kesaksiannya menyatakan, dia melihat saat terdakwa diperiksa sebagai saksi pada 3 April, kondisinya sudah dipukuli dan mukanya lebam-lebam. Banyak keterangan David yang bisa digunakan untuk mengungkap fakta yang sesungguhnya terjadi dalam kasus ini," kata Saud mengutip kesaksian David.
Sebelumnya Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Nurcholis mengungkapkan, Bareskrim Polda Metro Jaya akan melakukan otopsi terhadap jasad Azwar. Langkah tersebut merupakan salah satu dari tiga poin kesepakatan dalam pertemuan antara Komnas HAM dengan Bareskrim Polda Metro Jaya Kamis pekan lalu.
Bareskrim juga akan melengkapi catatan kejadian selama penyidikan ke enam tersangka kasus JIS, termasuk situasi sehari sebelum Azwar meninggal. Data yang dilengkapi adalah kejadian jam 12 malam sampai jam 6 pagi saat tersangka ditemukan meninggal dunia.
“Poin ketiga Komnas HAM akan melakukan koordinasi dengan tim Propam Polda untuk kelanjutan pengusutan dugaan tindak kekerasan terhadap tersangka kasus JIS. Untuk proses otopsi jasad Azwar kita masih menunggu informasi dari keluarga," jelasnya.