Kamis, 2 Oktober 2025

Mayat Wanita di Mobil Nissan

Keluarga Duga Feby Dibunuh Bukan di Bojong Gede

Dari napak tilas saya menelusuri jejak GPS tracker itu, kami yakin pembunuhan dilakukan bukan di Bojong Gede seperti pengakuan Ido

Editor: Johnson Simanjuntak
Warta Kota/Budi Malau
Mobil Nissan March warna putih F 1356 KA, milik Feby Lorita (32), korban pembunuhan rekan apartemennya Asido alias Edo (22), terparkir di halaman Kejari Depok, Kamis (19/6/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Edwin (40), kakak kandung Feby Lorita (31) korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan di bagasi mobil Nissan March F 1356 KA mengatakan ia dan keluarga besarnya sangat yakin Feby dibunuh dan dihabisi bukan di rumah orangtua Asido April Parlindungan Simangunsong (22) alias Ido, di Perumahan Citayam, Bojonggede, Bogor.

Hal itu, kata Edwin, diyakininya setelah ia menelusuri GPS Tracker yang dibenamkan di mobil Nissan March milik Feby.

"Dari napak tilas saya menelusuri jejak GPS tracker itu, kami yakin pembunuhan dilakukan bukan di Bojong Gede seperti pengakuan Ido kepada polisi dan tertuang dalam BAP kepolisian yang diserahkan ke jaksa. Pembunuhan justru terjadi sebelum itu," kata Edwin kepada Warta Kota, Jumat (29/8/2014).

Menurutnya dari jejak GPS Tracker di malam pembunuhan, saat mobil Nissan March menuju ke Bojong Gede, mobil yang dikemudikan Ido sempat berputar-putar di sejumlah lokasi di kawasan Bogor dan lainnya sebelum sampai ke Bojong Gede.

"Kami duga Feby sudah tewas dibunuh dan berada di dalam mobil itu. Lalu Ido berputar-putar mencari lokasi untuk membuang mayat. Itu terlihat sekali di rekam jejak perjalanan mobil, di GPS tracker mobil Feby yang kami dapatkan," papar Edwin.

Menurut Edwin, patut dipercayanya jejak GPS tracker karena GPS di mobil Nisaan March itu bukan GPS biasa yang kadang meleset jauh.

"Saya bertemu dengan orang perusahaan GPS Tracker yang membenamkan GPS di mobil Nissan Feby. GPS di mobil Feby adalah GPS Tracker yang ketepatannya akurat. Dari sana bisa terlihat dari mana dan kemana saja mobil Nissan Feby di malam dan hari dia dibunuh," kata Edwin.

Karenanya kata Edwin ada ketidaksinkronan antara pengakuan Ido yang tertuang di BAP kepolisian dengan rekam jejak GPS Tracker di mobil Nissan Feby.

"Banyak sekali hal yang sangat jauh berbeda, baik lokasi dan waktunya," kata Edwin.

Menurutnya ia sudah mencoba menyerahkan data rekam jejak GPS tracker itu ke penyidik kepolisian Polda Metro saat kasus ini masih dalam penyidikan. "Tapi mereka bilang tidak perlu, dan mereka punya cara tersendiri" kata Edwin.

Seperti diketahui dari penyelidikan polisi, motif Asido membunuh Feby karena sakit hati cintanya ditolak Feby secara kasar. Ia lalu mengaku menghabisi Feby di rumah orangtuanya di Perumahan Citayam, Bojong Gede, Bogor, pertengahan Januari 2014 lalu.

"Kami juga ragukan motif itu," kata Edwin.

Ia mengatakan dalam BAP Kepolisian dan pengakuan Asido, pada Selasa (21/1/2014), Feby dan Ido janjian bertemu di PGC sekitar pukul 19.00.

Feby datang dengan Nissan March F 1356 KAnya, menjemput Ido di sana. Mereka lalu mengarah ke UKI untuk masuk Tol Cawang. Di depan UKI sekira pukul 20.00, Ido mengambil alih kemudi dan mobil meluncur ke arah Ciawi.

"Kronologis dari pengakuan Ido yang tertuang di BAP Kepolisian ini, berbeda jauh dengan hasil rekam jejak GPS Tracker di mobil Nissan Feby," kata Edwin.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved