Ramadan 2014
Orang lain Mudik, Rahman Berjibaku dengan Pekerjaan
Petugas cleaning service ini terlihat lincah dan penuh semangat bekerja meskipun belum mudik.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ditengah-tengah orang yang ingin mudik, Rahman (28) telah sibuk menyapu lantai ruangan seluas 4x8 di tempat penukaran tiket Stasiun Senen.
Belasan ribu orang melangkah, ribuan kali juga ia mengayun sebuah benda menyerupai sapu lantai memastikan kebersihan ruangan tetap terjaga.
Petugas cleaning service ini terlihat lincah dan penuh semangat bekerja meskipun belum mudik.
Sudah tugas dan tanggung jawab Rahman memastikan lantai tetap terlihat indah. Karena dia sebagai tim pelaksana mendapat perintah dari atasannya. Kondisi stasiun, kata Rahman tidak boleh ditinggal karena tempat tersebut merupakan area umum.
Ia sudah dua tahun menjalani profesi itu. Ia diinstruksikan tetap bekerja disaat masa-masa orang lain ingin pulang bertemu sanak famili dan kerabat di kampung halaman.
Rahman bukan tak punya kampung, dirinya mengaku sangat ingin melihat kedua orangtua di kampung halamannya di Kota Malang, Jawa Tengah.
"Sebetulnya di hati kecil saya juga ingin mudik, karena terdorong kerjaan, saya juga punya tanggung jawab. Tidak boleh ditinggalkan, Jadi selalu stanby di sini," ujar Rahman saat ditemui Tribunnews.com dengan ekspresi senyum disela-sela membersihkan lantai, Stasiun Senen, Jumat (25/7/2014).
Ia mengatakan sudah mengajukan cuti mudik, namun baru diizinkan nanti hari raya kedua mendatang.
"Saya ingin mudik Lebaran. Insya Allah hari kedua Idul Fitri," ucapnya.
Ia datang merantau ke Jakarta, tinggal sendiri di sebuah kontrakan di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Sebetulnya ia nekat datang ke Ibu Kota untuk menuntut ilmu untuk mengejar cita-cita dan berharap mendapat kerja yang baik.
Pria yang mengaku gemar olahraga itu bukan berarti tidak berpendidikan. Dirinya sudah menyelesaikan tanggung jawabnya dari Universitas Budi Luhur Jakarta, dengan mengambil program D3 jurusan Akademik Teknik.
Persaingan dunia kerja yang semakin ketat, membuat dirinya tidak lupa arah. Ia mengaku hanya sementara bekerja sebagai pembersih ruangan. Sembari mengumpulkan rupiah ia tetap tidak lupa dengan cita-citanya.
"Sementara kerja di sini dulu, sambil melamar pekerjaan. Ke depannya ingin lebih bagus dari pekerjaan ini, lebih mapan," sebut Rahman dengan nada lantang.
Kini tak ada lagi yang mengeluh soal kebersihan, kenyamanan dapat dirasakan masyarakat berjubelan mudik di Stasiun Senen. Terlihat dari kerapian serta kebersihannya.
"Nyaman ya, karena kotor sedikit dibersihin. Agak mendingan dari pada yang dulu, pelayanannya semoga ke depannya lebih baik," kata Suratman (45) seorang pemudik.