Tipping Fee Sampah TPST Bantargebang Diharapkan Naik
Sri menyatakan bahwa sebetulnya untuk TPST, tipping fee rata-rata sebesar USD23 atau sekitar Rp 240.000 per ton
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi berharap nilai tipping fee sampah TPST Bantargebang naik dari besaran angka yang diberikan Pemprov DKI saat ini, Rp123.00 per ton.
"Tipping fee saat ini Rp123.000 per ton. Menurut kami, layaknya 300.000 lebih," tutur anggota Komisi A, Winoto dalam rapat evaluasi MoU pengelolaan TPST Bantargebang dengan Pemprov DKI Jakarta, di DPRd Kota Bekasi, Rabu (25/6/2014).
Winoto pun meminta pandangan dari Sri Bebasari, konsultan dari Indonesia Solid Waste Association (ISWA). "Kalau di (ITF/ Intermediate Treatment Facilities-red) Sunter bisa Rp400.000 ribu, kenapa di TPST Bantargebang nggak bisa," imbuhnya.
Sri menyatakan bahwa sebetulnya untuk TPST, tipping fee rata-rata sebesar USD23 atau sekitar Rp 240.000 per ton. "Itu besaran untuk sanitary landfill, bukan open dumping. Rata-rata tipping fee TPA di Indonesia malah masih USD3, termasuk di TPA Sumurbatu, Kota Bekasi," tuturnya.
Sri mengakui bahwa besaran tipping fee TPST Bantargebang, meski di atas kebanyakan TPA di Indonesia, besarannya masih belum ideal. "Ibaratnya, TPST Bantargebang saat ini masih hotel kelas bintang satu, kalau mau bintang lima harus Rp200.000 lebih," ujarnya.
Meski belum ideal, kata Sri, TPST Bantargebang menjadi laboratorium nasional, karena satu-satunya yang pakai tender dan melibatkan swasta. Di tempat lain, kata dia, jembatan timbang saja malah tidak ada.
"Surabaya juga belajar dari DKI. Tempat lain kebanyakan masih open dumping, kalah sama kucing yang kalau buang hajat saja ditutupin tanah," bebernya.
Terkait tuntutan kenaikan tipping fee itu, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas mengakui belum bisa menyimpulkan. "Itu harus dihitung dulu, besaran tipping fee juga harus disesuaikan dengan teknologi yang digunakan," tuturnya. (Ichwan Chasani)
