Waduk Peternakan di Jakarta Barat Dikeruk Sekaligus Dibersihkan
Waduk yang terletak di Jalan Peternakan Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, dikeruk dan dibersihkan dari sampah serta endapan
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Wahyu Tri Laksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Waduk yang terletak di Jalan Peternakan Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, dikeruk dan dibersihkan dari sampah serta endapan lumpur, Selasa (3/6/2014).
Pantauan Warta Kota di waduk Seluas 1500 meter persegi pada 13.30, terdapat 3 unit traktor, dua sedang dioperasikan, satu lagi tidak digunakan karena tidak ada operatornya.
Kondisi waduk memang memprihatinkan sekali, banyak sampah yang dibuang warga, ada juga rumput, dan cukup menyengat baunya karena saluran pembuangan warga juga dibuang ke waduk tersebut.
Ketua Rt 04/07, Encu Sunardi saat ditemui di lokasi mengatakan pengerukan baru pertama kali dilakukan sejak enam tahun lalu. Itupun dari hasil gotong royong warga bukan dari pihak pemprov.
"Pengerukan dilakukan karena warga sudah merasa terganggu, selain bau, saat dipenuhi rumput banyak ular cobra, ulat bulu yang masuk ke rumah warga," ujar pria yang berseragam PNS tersebut.
Lanjut Encu, pengerukan yang dilakukan saat ini sebenarnya terlambat karena sampah dan ilalang sudah menutupi semua permukaan waduk. Meskipun terlambat, Encu mengaku senang dengan adanya pengerukan tersebut.
Ditanyai terkait fungsi waduk dalam menanggulangi banjir, dirinya mengaku waduk ini tidak dapat mengatasi banjir. "Waktu 2008 pernah kami bersihkan, waktu itu bukan sampah tapi eceng gondok yang ada di waduk. Tetapi banjir tetap saja ada, bahkan rumah penduduk yang bersebelahan dengan waduk juga kena," ujar pria yang menyampaikan keluhannya tentang waduk tersebut lewat halaman fanspage Facebook Jokowi.
Tambah Encu, meskipun tidak dapat mengatasi banjir, setidaknya waduk ini kelihatan lebih bagus setelah dikeruk dan tidak lagi menjadi rawa serta tumpukan sampah dan dapat dimanfaatkan warga kembali.
Ia berharap setelah pengerukan selesai, waduk tersebut dipasangi pagar dan dijaga petugas keamanan agar warga tidak kembali membuang sampah.
Sebelum menjadi waduk, tempat ini merupakan Perumahan karyawan PD Dharma Jaya. Perusahaan yang menawarkan jasa jagal babi. Baru pada 2002 lahan ini dijadikan waduk mengingat sering terjadi banjir di tempat tersebut.
"Karena sering banjir, lahan ini diberikan PD Dharma Jaya untuk jadi waduk. Dan karyawannya pindah rumah secara menyebar, ada yang ke Bekasi, Tangerang, dan lainnya," ungkapnya.
Sementara itu, Kasie Perencanaan Sudin PU Air Jakarta Barat, Santo mengatakan pihaknya tetap yakin jika pengerukan di waduk Peternakan tersebut dapat mengendalikan banjir.
"Setidaknya dapat mengurangi banjir yang terjadi disekitar waduk tersebut. Intinya dengan pengerukan dapat mengembalikan kapasitas debit air seperti semulamenjadi 6 meter," ungkapnya saat dihubungi Warta Kota, Selasa petang.
Terkait anggaran Santo menjelaskan pengerukan waduk peternakan menggunakan anggaran swakelola yang tidak perlu mengikuti proses lelang elektronik. Namun, dia menolak merincikan berapa anggaran pengerukan tersebut.