Bocah Disodomi
Gali Keterangan Bocah Korban Sodomi, Penyidik Berpakaian Preman Biar Mereka Tak Takut
Menggali keterangan dari bocah korban sodomi, penyidik tidak berseragam polisi tapi preman. Biar anak-anak tak takut.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Polda Metro Jaya dan Bareskrim Mabes Polri akan berkoordinasi untuk menuntaskan laporan kekerasan seksual baik yang dilaporkan di Polda Metro maupun di Mabes Polri.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan penyidik sudah mengetahui adanya laporan korban baru ke Bareskrim Polri.
"Kami sudah ketahui ada laporan dari pihak pengacara ke Mabes Polri terkait korban baru pelecehan seksual di JIS. Ini kami monitor. Kalau laporan ke Mabes Polri yang tangani Bareskrim. Untuk di Polda Metro, tidak ada laporan baru, hanya korban AK," ungkap Rikwanto, Minggu (25/5/2014).
Diutarakan Rikwanto, pihaknya akan berkoordinasi dengan Mabes Polri, terlebih nantinya akan ada saksi yang diperiksa di Polda Metro juga diperiksa ke Mabes Polri.
"Sama saja penanganan di Polda dan Mabes. Di Polda sudah berjalan sedang pemberkasan dan tidak ada hambatan dalam proses kasusnya. Kami akan support dalam pengusutannya," tegas Rikwanto.
Rikwanto menambahkan penyidik saat ini masih fokus melakukan pemberkasan lima tersangka yang telah ditahan. Diharapkan, pekan depan berkas perkara mereka bisa dikirim ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Untuk diketahui, beberapa korban baru sodomi di JIS membuat laporan polisi ke Mabes Polri. Korban yang melapor seluruhnya warga negara asing (bule).
Hal itu diungkap oleh pengacara senior OC Kaligis, Kamis (22/5/2014) di Mapolda Metro Jaya.
"Orangtuanya bilang ini confidential sekali. Jadi saya rahasiakan korbannya berapa. Yang jelas semuanya yang melapor bule," ungkap OC Kaligis.
Berdasarkan pengakuan dari beberapa korban baru tersebut diketahui ada pelaku lain di luar petugas cleaning service PT ISS yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polda Metro Jaya.
OC Kaligis melanjutkan korban lebih memilih melapor di Bareskrim Polri karena merasa nyaman dengan penyidiknya.
Pasalnya di Mabes Polri, pihak penyidik menyiapkan psikolog untuk menggali keterangan korban.
"Mereka menggali keterangan dengan membuat anak-anak bercerita didampingi psikolog. Penyidik juga melakukan pemeriksaan korban dengan cara jemput bola. Saat pemeriksaan penyidik pakai pakaian preman, tidak mengenakan seragam jadi anak-anak tidak takut," ungkap OC Kaligis.