Kamis, 2 Oktober 2025

Bocah Disodomi

Bocah 3,5 Tahun Dikerjai Guru Tari, Polisi Periksa 3 Saksi

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari ibu korban

Editor: Johnson Simanjuntak
net
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Polda Metro Jaya bergerak cepat mengangani laporan bocah 3,5 tahun berinisial L, murid PAUD di Sekolah St Monica Sunter, Jakarta Utara yang menjadi korban kekerasan seksual dari guru tarinya, Miss S.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari ibu korban dengan nomor 854/K/V/2014/PMJ/Resju tanggak 2 Mei 2014.

Dimana dalam laporan itu, ibu korban melaporkan Miss S dengan dugaan perbuatan cabul terhadap dan atau penganiayaan terhadap anak, sesuai Pasal 82 dan Pasal 80 UU RI no 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak.

"Kejadian terjadi pada 29 april 2014 sekitar pukul 08:00 WIB di sekolah tersebut. Saksi pelapor dan korban sudah diperiksa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto pada Tribunnews.com, Rabu (14/5/2014).

Selain itu, untuk kepentingan penyidikan Rikwanto mengatakan pihak penyidik telah memeriksa tiga orang saksi dari pihak sekolah yakni dua orang suster dan satu guru di sekolah tersebut.

"Selain memeriksa tiga orang dari pihak sekolah. Kami juga periksa baby sister korban atas nama Soleha," kata Rikwanto.

Untuk diketahui, pada sang ibunda (B), L mengaku sang guru tari berinisial Miss S kerap mencolok duburnya dengan tangan.

Kekerasan seksual yang diterima L terjadi saat L mengikuti ekstra kulikuler dance yang dilaksanakan di sekolah itu.

"Jadi anak saya sering kesakitan kalau dibersihkan setelah buang air besar. Sekolahnya hanya tiga kali satu minggu, senin, rabu dan jumat. Kalau ekskulnya setiap hari selasa," ungkap B.

Setelah L mengeluh sakit, B lalu memeriksakan L ke RSCM dan ditemukan dubur L memang terluka akibat kekerasan benda tumpul.

"Perubahan anak saya sudah terjadi sejak enam bulan lalu. Dia mengeluh sakit, tapi saya masih menganggapnya biasa saja. Baru tiga bulan terakhir ini ada perubahan cukup drastis," terang B.

Dikatakan B, anaknya tidak mau memakai celana karena sakit dan tidak mau sekolah. Hingga akhirnya L bercerita mengenai apa yang dialaminya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved