Sabtu, 4 Oktober 2025

Pembangunan Pasar Duri Selatan Mulai Dikerjakan

Setelah dibongkar sekitar lima bulan lalu, proses pembangunan pasar sudah dimulai

Wartakota/Feryanto Hadi
Pasar Duri Selatan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan pasar rakyat Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat memasuki babak baru. Setelah dibongkar sekitar lima bulan lalu, proses pembangunan pasar sudah dimulai.

"Sejak tanggal 20 Maret kemarin pemborong sudah datang dan membuat bedeng. Material-material juga sudah mulai masuk," kata Kepala Pasar Duri Selatan, Sri Erawati, Selasa (1/4/2014).

Pantauan di lokasi para pekerja pada Selasa siang sedang membangun akses jalan masuk menuju pasar. Hal ini, kata Maman Budiman, dilakukan untuk mempermudah pengangkutan material.

"Biar truk pengangkut material bisa mudah masuk," katanya.

Maman mengungkapkan, nantinya, pasar tersebut akan memiliki dua lantai dengan jumlah kios dan los sebanyak 104.

"Terdiri dari 34 pedagang lama ditambah 70 pedagang hasil binaan atau pindahan dari Pasar Pos Duri yang sudah digusur. Untuk ukuran kios, 2,5 x 3 meter," katanya.

Selain itu, tanah di lokasi tersebut sudah ditinggikan 60 cm karena selama ini kontur tanah di sana rendah dan menjadi langganan banjir. Maman mengungkapkan, dari pihak pemborong menargetkan pembangunan pasar selesai pada lebaran tahun ini, atau sekitar bulan Juli.

"Mudah-mudahan tidak ada halangan biar target penyelesaian bisa tercapai," kata Maman.

Seperti diketahui, Pasar Duri Selatan menjadi salah satu pasar rakyat dari empat pasar lain yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Keempat pasar rakyat lainnya dibangun di pasar Kebon Bawang di Jakarta Utara, pasar Manggis dan Pesanggrahan di Jakarta Selatan, serta pasar Nangka Bungur di Jakarta Pusat.

Saat itu Jokowi mengungkapkan, pembangunan lima pasar rakyat ini bagian dari program revitalisasi pasar tradisional yang digagas jajarannya.
Revitalisasi pasar sendiri bertujuan meningkatkan taraf hidup para pedagang. Titin (62) salah satu pedagang pasar setempat yang direlokasi ke lokasi penampungan di depan pasar tersebut mengaku bersyukur adanya pembangunan pasar itu.

"Saya sudah jualan sejak 1983 di pasar ini. Tapi belakangan pengunjung pasar jadi sepi dan banyak pedagang yang kemudian pindah," katanya.
Sementara itu, Omes (42), seorang pedagang di Pasar Pos Duri berharap agar proses pembangunan Pasar Duri Selatan cepat rampung. Pasalnya, semenjak pasar Pos Duri digusur oleh pihak PT KAI, ia bersama ratusan teman-temannya tidak mempunyai tempat jualan.

"Kami sekarang bingung mau jualan di mana. Di Pasar Pos Duri kami digusur, sementara pembangunan Pasar Duri Selatan lambat," katanya.

Menurut Omes, ia bersama pedagang lain terpaksa menjual dagangannya secara berkeliling, dari satu tempat ke tempat yang lain.

"Biasanya kita jualan di pasar malam atau pasar kaget. Kalau tidak begitu kami tidak bisa makan," katanya. (Feryanto Hadi)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved