Rabu, 1 Oktober 2025

Joki 3 in 1 PNS Ini Ngaku Kualat Pada Keluarga

Dirinya pun kerap menggelengkan kepala dan berceloteh pelan meminta maaf kepada istri dan anaknya

Editor: Hendra Gunawan
Warta Kota/Dwi Rizki
DGW digelandang oleh petugas saat menjadi joki 3 ini 1 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Joki 3 in 1 asal Bondowoso Jawa Timur yang tertangkap di Jakarta, DGW, mengaku kualat kepada keluarga sehingga akhirnya tertangkap oleh aparat.

DGW mengaku nekat hijrah karena merasa malu kepada Wanti Dwi Suryani (39) sang istri yang diketahui sudah lolos tes CPNS dan menjadi guru tetap di salah satu Sekolah Dasar (SD) di kampung halamannya.

"Saya hijrah untuk cari kerja halal di Jakarta. Soalnya di kampung cuma digaji seratus lima puluh sampai dua ratus ribu saja, itu nggak cukup sama kebutuhan keluarga. Apalagi saya punya satu anak yang masih kecil," ujarnya Kamis (27/3/2014)

DGW yang merupakan seorang sarjana bergelar Pendidikan Universitas Terbuka itu mengaku kecewa dengan keputusannya yang nekat pergi ke Jakarta hanya dengan membawa uang sebesar Rp 500.000 dan tanpa berpamitan dengan istri dan anak perempuannya, Maghfirani Nur Aziza (5).

Karena itu, dirinya pun kerap menggelengkan kepala dan berceloteh pelan meminta maaf kepada istri dan anaknya.

"Saya kuliah susah payah sampai selesai. Eh ternyata setelah selesai, malah susah nyari kerjaan. Mungkin saya kualat ya pak, soalnya nggak ngasih tahu keluarga. Tapi niat saya kan mulia pak, rencananya kalau saya sukses di Jakarta, saya baru pulang kasih kejutan sama keluarga," keluhnya sembari menggelengkan kepala.

Sementara itu, Kasi Yanrehsos Sudin Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda mengatakan kalau peristiwa yang menimpa DCW dapat dijadikan pelajaran oleh semua pihak untuk tidak tergiur dengan janji-janji ataupun pengharapan dan lantas datang ke Jakarta.

Karena kisah DCW tersebut, ungkapnya, mengingatkan kita pada pepatah yang mengatakan kalau 'Ibukota itu lebih kejam dari Ibu Tiri' yang berarti kehidupan kota Jakarta lebih kejam dibandingkan dengan tinggal di kampung halaman sendiri.

"Jadi memang lebih enak tinggal di kampung halaman sendiri, kita bisa berkreasi dan hidup tenang. Ibukota justru lebih berbahaya, karena di sini, di Jakarta, siapa yang kuat itu yang bisa bertahan," jelasnya menegaskan. (Dwi Rizki)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved