Senin, 6 Oktober 2025

Direktur Lion Air: Pesawat Tiba, Penumpang Ogah Berangkat

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait angkat bicara. Dia mengaku pesawat JT 0392 jurusan Jakarta-Pekanbaru molor selama 2,5 jam.

Editor: Rendy Sadikin
TRIBUN MANADO/Rizky Adriansyah
Sejumlah buruh bagasi bersiap menurunkan barang penumpang dari pesawat Lion Air yang mengalami kerusakan, Senin (30/9/2013). (TRIBUN MANADO/Rizky Adriansyah) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait telantarnya puluhan penumpang di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait angkat bicara. Dia mengaku pesawat JT 0392 jurusan Jakarta-Pekanbaru molor selama 2,5 jam. Karena itu, tidak ada kewajiban bagi maskapai memberikan penginapan kepada penumpang yang tidak ingin berangkat.

Menurut Edward, pesawat JT 0392 jurusan Jakarta-Pekanbaru dijadwalkan berangkat pada pukul 18.30 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta. Namun, pesawat tersebut baru siap sekitar pukul 21.00 WIB. Alhasil, 182 penumpang diharapkan naik ke pesawat. "Saat itu kami sudah meminta penumpang untuk boarding, tapi sebagian tidak mau," kata Edward saat dihubungi Warta Kota, Senin (24/3).

Karena sebagian menolak berangkat menuju Pekanbaru, pihaknya memberangkatkan terlebih dahulu 102 penumpang yang mau berangkat. Sedangkan 82 penumpang lainnya yang bertahan meminta ganti rugi sebesar Rp300 ribu sesuai dengan Peraturan Kementrian Perhubungan tentang keterlambatan keberangkatan.

"Jam 23.00 WIB, sebagian penumpang sudah diberangkatkan dan sebagian meminta ganti rugi sebesar Rp300 ribu. Kami tidak bisa menelantarkan penumpang yang mau berangkat sehingga kami tinggal," katanya.

Kemudian, menurut Edward, pihaknya telah melakukan negosiasi di lapangan dengan penumpang. Tetapi, negosiasi buntu. Pasalnya, para penumpang masih meminta ganti rugi. Karena itu, penumpang masih bertahan di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, hingga Senin (24/3).

"Kita nggak punya kewajiban untuk membayarkan ganti rugi. Kalaupun memang delay selama empat jam, maka kami akan patuhi peraturan pemerintah itu," imbuhnya.

Setelah itu, 80 penumpang akhirnya menyerah dan berangkat menuju Pekanbaru pada pukul 11.00, Senin (24/3). Menurutnya, pihaknya sudah menjalankan peraturan negara dengan memberikan snack dan minuman ketika terjadi keterlambatan (delay-red) selama 2,5 jam.

"Sudah diberikan snack dan minum kok sesuai aturan yang delay lebih dari dua jam harus memberikan makanan. Kalau penginapan tak mungkin karena kami tidak menyalahi aturan," tuntasnya.(Warta Kota Cetak)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved