Selasa, 30 September 2025

Ahok Jadikan TransJakarta BUMD Karena Operator Swasta Kurang Ajar

Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan alasan mengapa pihaknya menjadikan status Unit Pengelola TransJakarta sebagai BUMD

WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Wakil Gubernur DKI Jakata, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, naik Bis Kota Terintegrasi Busway (BKTB) saat berangkat menuju Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2014). Jumat minggu pertama di bulan Februari, PNS DKI Jakarta menggunakan angkutan umum berangkat kekantor. Hal itu sekaligus mencoba moda transportasi baru yaitu BKTB jurusan PIK - Monas. 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan alasan mengapa pihaknya menjadikan status Unit Pengelola TransJakarta sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

"Tapi BUMD juga disiapkan ketika pengusahanya kurang ajar. Mau mendikte kami. Kita enggak mau tergantung Anda, gitu loh itu yang terjadi di DKI," ujar Basuki atau akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (17/2/2014).

Ahok mengatakan, selama ini seolah-olah pihak operator tidak ingin diatur oleh Pemprov. Misalnya ketika operator diminta menambah armada, namun mereka enggan menyediakan dengan berbagai alasan.

"Kita sudah 10 tahun TransJakarta pelayanan transportasi publik bagus enggak? Enggak bagus. Lalu sudah bayar perkilometer begitu mahal. Anda diminta tambah bus enggak mau, lah terus kalian tuntun kami segala macam. Lorenakan tuntut kami dianggap kurang bayar dia Rp 20 miliar. Kan gawat banget kan kalau begitu," kata Ahok.

Hingga kini, mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan pihaknya masih melakukan tes terhadap calon-calon direksi yang akan mengisi posisi dalam PT. TransJakarta.

"Ya pokoknya kita ini cari orang yang bisa pecah-pecahin masalah," ucap Ahok.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved