Selasa, 30 September 2025

Kemenkes Akui Ada Kekurangan dalam Pelayanan KJS

Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, Akmal Taher mengungkapkan, pelayanan KJS masih ada

WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Warga pasien Kartu Jakarta Sehat (KJS) menjalani perawatan di ruang kelas 3 Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara, Kamis (7/11/2013). Permintaan warga akan layanan kesehatan di rumah sakit tersebut tinggi sehingga harus menunggu ruangan apabila menjalani rawat inap. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, Akmal Taher mengungkapkan, pelayanan Kartu Jakarta Sehat (KJS) masih ada kelemahan dalam pelaksanaannya.

"Untuk preventif dan promotif atau pencegahan penyakitnya itu masih perlu ditingkatkan," ujar Akmal usai bertemu Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta, Jumat (27/12/2013).

Akmal mengatakan, DKI perlu segera memperbaiki layanan kesehatan pada tahap preventif dan promotif terhadap penyakit pasien lantaran sebentar lagi KJS akan bersinergi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di tahun 2014 mendatang.

Akmal juga mengatakan, ada dua hal yang perlu diperhatikan sebagai langkah mempersiapkan diri menyambut BPJS tahun depan, yaitu menguatkan layanan primer di puskesmas dan memperbaiki sistem rujukan di rumah sakit, baik Rumah Sakit Umum (RSUD) yang kemudian akan ditambahkan dengan sistem rujukan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"Ini semua dibutuhkan untuk menghadapi BPJS tahun depan," kata Akmal.

Sementara, Akmal menilai pelayanan KJS tidak semuanya perlu diperbaiki. Pihaknya mengapresiasi bahwa layanan kesehatan pada obat-obatan sudah cukup baik.

"Untuk pengobatan, KJS sudah cukup baik," kata Akmal.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved