Senin, 6 Oktober 2025

Kisah Layanan Mesum Joki 'Three In One' Jakarta

Joki three in one ternyata tidak hanya menolong para pengemudi mobil melintas

WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Ibu joki 3 in 1 menggendong balita saat akan menjajakan jasanya di Jalan Pintu Gelora 1, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2013). Meskipun sering kali dirazia oleh satpol pp, para joki itu nekat menjajakan jasanya untuk mencari uang tambahan. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

Dari setiap pengendara mobil, ED bisa mendapatkan uang Rp 20.000. Pelanggannya adalah pekerja di kawasan Sudirman, atau di Dukuh Atas, hingga Harmoni. Untuk pelanggan dengan tujuan jauh, biasanya dia mematok harga Rp 25.000-Rp 30.000.

"Kalau yang sudah tahu biasanya nyiapin duit. Cuma kalau ada yang baru, belum tahu, nanya berapa bayarnya, ya kita tembak aja gocap (Rp 50.000)," kata Ed.

Dari penghasilannya sebagai joki bersama istrinya, satu bulan ia bisa memperoleh total Rp 4 juta. Uang yang terkumpul kemudian digunakannya untuk membayar kontrakan sebesar Rp 350.000, serta membiayai hidup rumah tangganya.

"Uang joki habis terus, mau nabung saja susah," ujar Ed, yang menjadikan joki sebagai pekerjaan sampingannya.

Tertangkap Satpol PP

Bukan sekali Ed harus berurusan dengan petugas Satpol PP yang melakukan razia. Ed pernah merasakan bagaimana tinggal berminggu-minggu di panti binaan sosial Cipayung dan Kedoya. Saat ditangkap, ED merasakan pentungan petugas Satpol PP yang menghajarnya.

"Digebukin, kan di dalam udah ngumpul campur sama pak ogah, sama pengamen-lah," kenang Ed.

Namun, dia masih setia menggeluti profesi joki karena penghasilan yang cukup menggiurkan dan mudah mendulang rupiah. Yang terpenting, kata dia, pekerjaan tersebut halal di matanya. (Robertus Belarminus)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved