KRL Tabrak Truk Tangki
Balita Satu Tahun Ditemukan Selamat di Gerbong Pertama
Kecelakaan KRL Serpong-Tanah Abang dan truk Pertamina pengakut bahan bakar di perlintasan kereta Pondok Betung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kecelakaan KRL Serpong-Tanah Abang dan truk Pertamina pengakut bahan bakar di perlintasan kereta Pondok Betung, Bintaro, pada Senin (9/12/2013) siang, mengakibat lima orang korban meninggal dunia dan 81 korban luka-luka.
Demikian disampaikan Wakapolda Brigjen Sujarno, saat mengunjungi lokasi kejadian, Pondok Betung, Bintaro, Senin (9/12/2013) petang.
Menurut Sujarno, satu orang korban luka adalah anak-anak berusia enam tahun. Anak perempuan itu bernama Talita. Para korban luka dirawat di RS dr Suyoto, Bintaro. Sementara korban meninggal dunia dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Selain itu, seorang korban balita bersama ibundanya ditemukan petugas pemadam kebakaran dari gerbong khusus perempuan di gerbong pertama. Balita berusia sekitar satu tahun itu diamankan di posko dekat lokasi kejadian. Sementara, ibundanya dirawat di RS dr Sunyoto.
Pantauan Tribunnews.com, sekitar 17.00 WIB, dua anggota keluarga menjemput balita tersebut dengan sepeda motor matic dari posko data dan informasi dekat lokasi kejadian. "Terima kasih yah pak," ujar seorang perempuan anggota keluarga korban kepada petugas kepolisian.
Balita tersebut tampak terdiam saat digendong dan dibonceng oleh seorang ibu yang merupakan anggota keluarganya itu. Ibu tersebut tampak sesekali menutupi kepala bayi tersebut dengan terpal lantaran hujan kecil mengguyur lokasi kejadian.
Akibat tabrakan KRL dengan truk pengangkut bahan bakar ini mengakibatkan truk sempat terseret dan terguling sejauh 15 meter. Bersamaan tabrakan itu, tangki bahan bakar mengalami ledakan dan kebakaran. Sementara, gerbong pertama yang khusus mengangkut penumpang perempuan juga terguling dengan kondisi hancur pada ruang masinisnya.
"Kami temukan bayi itu di gerbong pertama. Alhamdulillah tidak ada luka," ujar seorang petugas pemadam kebakaran di lokasi kejadian.