Sabtu, 4 Oktober 2025

Waduk Melati, Sejak Tahun 1966 Belum Pernah Dikeruk

Waduk Melati menjadi tempat penampungan air di wilayah Bunderan Hotel Indonesia,

Editor: Gusti Sawabi
wartakota
Waduk Melati 

Tribunnews.com, Jakarta - Waduk Melati yang menjadi tempat penampungan air di   wilayah Bunderan Hotel Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sampai saat ini masih belum ada pengerjaan.

Padahal, musim penghujan menghantui warga karena mereka takut kejadian banjir yang merendam Jakarta terulang kembali seperti pada awal Tahun 2013 lalu.

Pantauan Warta Kota, kondisi Waduk Melati di sisi barat  masih sangat memprihatinkan. Bau busuk yang menyengat tercium ketika melintasi kawasan tersebut. Tumpukan sampah yang masih berserakan di bibir turap membuat kondisi waduk menjadi semakin buruk.

Warna hijau pekat karena endapan lumpur pun tak lekang dari pandangan setiap orang yang melintasi kawasan tersebut. Tidak terlihat tumbuhan enceng gondok yang biasa tumbuh di sekitar waduk karena endapan lumpur.

Ketua RW 05, Jalan Dukuh Pinggir, Kelurahan Kebon Melati, Tanahabang, Syarifudin (65) mengharapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera melakukan normalisasi waduk yang berdiri sejak tahun 1966 itu.

Pasalnya, endapan lumpur yang berada di kawasan waduk yang seluas hampir 6 hektar ini sudah semakin parah. Bahkan, endapan lumpur juga hampir setinggi bibir turap.

"Bisa lihat sendiri Waduk Melati sudah dangkalnya bukan main. Ketebalan endapan lumpur  ada sekitar 1,5 meter. Di samping-samping juga terdapat sampah. Walaupun setiap seminggu dua kali petugas Dinas Kebersihan melakukan pembersihan Waduk Melati ini," kata Syarifudin kepada wartawan.

Syarifudin menjelaskan bahwa  kondisi Waduk Melati saat ini memang sudah sangat parah. Pasalnya, semenjak dibangun tahun 1966, Waduk Melati tidak pernah dikeruk oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Walaupun, lingkungan tempat tinggalnya tidak pernah mengalami musibah banjir yang cukup parah, dia berharap Pemprov DKI segera melakukan pengerukan. Karena, pada musibah banjir yang terjadi pada awal tahun di wilayah RW 04, RW 02, RW 03, dan RW 07 mengalami banjir yang cukup parah sampai 10 meter.

"Yang bunderan Hotel Indonesia banjir itu juga karena endapan di Waduk Melati tidak pernah dikeruk ditambah dengan jebolnya tanggul Latuharhary," katanya.

Dia menjelaskan air yang masuk ke kawasan Waduk Melati sendiri adalah air limbah dari keperluan rumah tangga dari kantor serta hotel yang berada di kawasan Bunderan Hotel Indonesia. Oleh sebab itu, dia mengusulkan kepada Pemprov DKI agar membuat saringan air yang menuju Waduk Melati.

"Air di sini parah, kalau nyentuh aja gatal. Kalau siang bau busuknya kecium, terus kalau malam hari itu banyak nyamuk," katanya.

Sumber: Warta Kota
Tags
waduk
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved