Pengusaha Asal Yogyakarta Diculik dan Disekap di Bekasi
Seorang pengusaha asal Yogyakarta, Hendro Atmoko (54), diculik dan disekap selama 6 hari oleh sekelompok di Bekasi.

Laporan Wartawan Warta Kota Budi Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pengusaha asal Yogyakarta, Hendro Atmoko (54), diculik dan disekap selama 6 hari oleh sekelompok orang suruhan Asosiasi Jasa Konstruksi Wonosobo.
Hendro diculik lantaran pernah menjanjikan proyek konstruksi senilai Rp 100 miliar. Tapi belakangan, janjinya tersebut tak bisa ia tepati. Alhasil, ia diculik dari Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dan disekap di salah satu rumah di kawasan Bekasi.
Setelah enam hari disekap, Sabtu (19/10/2013) pekan lalu, Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya berhasil mengungkap hal tersebut. Hendro dibebaskan, dan empat penculiknya ditangkap.
Keempat penculik itu ialah Subiantoro (44), pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah bagian Lingkungan Hidup; Lafif (49) warga Wonosobo, Jawa Tengah; Kayun (49), warga Bekasi Barat, Bekasi; dan Sutrisman Hadi (37) alias Yoyo, warga Cipayung, Jakarta Timur.
Seorang lainnya yakni ST, masih buron dan dalam pengejaran polisi. Dari tangan mereka, disita sepucuk senpi mainan, borgol dan lakban.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, otak penculikan ini adalah Subiantoro yang merupakan PNS di Kabupaten Wonosobo.
Dari pengakuan para pelaku, Hendro diculik karena dituduh menggelapkan uang sebesar Rp 4,93 miliar milik Asosiasi Jasa Konstruksi Wonosobo. Uang diperoleh Hendro dari asosiasi atas rekomendasi Subiantoro.
"Tersangka SB (Subiantoto) mendapat dana itu dari sebuah Asosiasi Jasa Konstruksi dan pengusaha setempat. Dengan diberikan ke korban, asosiasi dijanjikan akan mendapatkan proyek Rp 100 Miliar," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (25/10/2013).
Menurut Rikwanto, korban berani menjanjikan hal itu, karena sebagian uang dari Rp 4,9 miliar yang diperolehnya digunakan untuk membantu salah seorang calon dalam Pilkada Bupati Wonosobo tahun 2010 lalu.
Namun, setelah calon bupati yang disebut-sebut Hendro terpilih, yakni Bupati Wonosobo Abdul Kholiq Arif, hingga 3 tahun kemudian yakni tahun 2013 ini, proyek konstruksi Rp 100 miliar yang dijanjikan Hendro tak kunjung datang.
"Karenanya asosiasi meminta SB menanyakan hal itu pada Hendro," katanya.
Namun tampaknya jawaban Hendro tak memuaskan Subiantoro. Hingga akhirnya Subiantoro mengajak rekan-rekannya dan dua orang kenalannya warga Bekasi dan Cipayung, memperdayai Hendro untuk bertemu di Lebak Bulus, 14 Oktober 2013 lalu, namun dari sana, pelaku ternyata menculik dan menyekapnya.