Penculikan
Dana 4,9 M dari Asosiasi Jasa Konstruksi dan Pengusaha Wonosobo
Endro Atmoko (54), yang disekap di sebuah rumah di Lembur, Jati Rangga, Jati Sampurna, Bekasi diculik karena masalah utang Rp 4,9 miliar.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha asal Jogyakarta, Endro Atmoko (54), yang disekap di sebuah rumah di Lembur, Jati Rangga, Jati Sampurna, Bekasi diculik karena masalah utang Rp 4,9 miliar.
Lalu dari siapa Endro mendapatkan uang Rp 4,9 miliar tersebut dan digunakan untuk apakah uang tersebut ?
Informasi yang dihimpun, sebelumnya Bupati terpilih Wonosobo, Abdul Kholiq meminta
tersangka Subiantoro mencari dana kampanye pencalonan dirinya sebagai Bupati Wonosobo tahun 2010 lalu.
Dan Subiantoro mendapatkan dana dari Asosiasi Jasa Konstruksi dan pengusaha Wonosobo sebesar Rp 4,9 miliar. Setelah uang terkumpul Bupati Wonosobo, Abdul Kholiq Arif memerintahkan Subiantoro untuk mengirim uang itu pada Endro.
Lalu tanpa sepengetahuan Subiantoro, Bupati menyuruh Endro untuk mentranfer ke tiga rekening yakni ke Abdul Arif, Sasudin, dan Bawon.
Asosiasi tersebut mau menggelontorkan dana Rp 4,9 miliar karena diiming-imingi fee senilai 7 persen dari anggaran proyek Pemkab Wonosobo, apabila nantinya Kholiq terpilih menjadi bupati. Tapi sejak terpilihnya Kholiq sebagai bupati Wonosobo pada 2010 janji tidak pernah terealisasi.
"Makanya dari Asosiasi itu menagih uang Rp 4,9 miliar pada ST (Subiantoro) karena mereka tahunya uang itu diberikan ke ST . Sementara oleh ST uang disetor ke Endro, jadi ST mencari Endro ke Jakarta," kata Herry.
Dan terjadilah pertemuan di Masjid di Terminal Lebak Bulus lalu berujung pada penculikan dan penyekapan Endro selama 6 hari di sebuah rumah di daerah Bekasi.