PKL Malam Turun Lagi ke Jalan Pasar Minggu
Pedagang buah di gedung PD Pasar Jaya Pasar Minggu, Lokasi Binaan mengaku iri melihat banyaknya PKL buah dan DVD bajakan mulai menjamur
Laporan wartawan Wartakota, Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedagang buah di gedung PD Pasar Jaya Pasar Minggu, Lokasi Binaan dan PKL malam di terminal mengaku iri melihat banyaknya PKL buah dan DVD bajakan mulai menjamur kembali di Jalan Raya Pasar Minggu.
Apabila terus dibiarkan, beberapa pedagang mengaku akan keluar dan kembali turun ke jalan.
Lokasi yang dijadikan sebagai tempat berjualan baru ada di ruas jalur Jalan Raya Pasar Minggu dari arah Pancoran menuju Lenteng Agung, tepatnya mulai dari Pertigaan Jalan Raya Pajaten sampai dengan Pospol Pasar Minggu samping Stasiun Pasar Minggu.
Pantauan Warta Kota di lokasi tersebut, Senin (16/09/2013), aktivitas bongkar muat barang dagangan para PKL ini mulai terlihat sejak pukul 18.00 WIB.
Sebanyak 18 orang PKL terlihat mendorong-dorong gerobak dari arah belakang Stasiun Pasar Minggu. Karena melawan arah, aktivitas persiapan tersebut juga terpantau membuat sedikit kemacetan di ruas Jalan Raya Pasar Minggu arah Lenteng Agung.
Setelah menempati beberapa lapak baru yang berada di depan ruko yang sudah tutup dan badan trotoar. Para pedagang buah dan DVD bajakan itu mulai menyusun barang dagangannya masing-masing.
Selain itu, beberapa orang juga terlihat menarik kabel dan memasang beberapa lampu di atas masing-masing gerobak pedagang.
Namun, saat dikonfirmasi mengenai siapa dan keberadaan mereka, beberapa orang tersebut enggan menyebutkan identitasnya.
Beberapa pedagang juga terlihat enggan mengatakan alasan mereka mengapa kembali turun dan berjualan di jalan. Namun tidak demikian halnya dengan Rustam (32), pedagang buah.
Diungkapkannya, alasan mengapa dirinya kembali terjun ke jalan adalah karena dirinya tidak mendapat posisi terdepan di Lokasi Binaan (Lokbin) Pasar Minggu ataupun lokasi bagian dalam terminal Pasar Minggu. Sehingga diakuinya dirinya semakin pesimis untuk menempati kedua tempat relokasi tersebut.
"Saya akui kalau saya memang telat sih daftarnya, saya baru daftar waktu pengundian lapak di Lokbin kemarin. Tapi kalau saya perhatiin juga, jualan di sana nggak nguntungin, pembeli sepi, dagangan busuk. Makanya saya jualan lagi di sini," jelasnya.
Lebih lanjut diakuinya, Pemprov DKI Jakarta sudah memberikan tempat yang luas kepadanya secara gratis.
Namun, setelah mencoba berjualan di dalam terminal pada malam hari, masalah sepinya pengunjung masih terus membuat dirinya enggan untuk mencoba lagi berjualan di tempat yang disediakan.
"Saya sudah pernah jualan tiga hari di dalam terminal, tapi nggak ada hasilnya, tiga malam juga sama sekali buah sekilogram nggak ke jual," jelasnya.