Jualan 'Pistol' di Pasar Gembrong Tak Berizin
Sesuai peraturan, kami hanya mengawasi kawasan PKL yang berizin. Sementara kawasan PKL Gembrong ini sudah dicabut izinnya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Suku Dinas Usaha Kecil Mikro Menengah Koperasi dan Perdagangan, Johan Effendi mengatakan sejumlah toko penjual mainan anak di kawasan pedagang kaki lima (PKL) Gembrong, Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, juga menjual pistol yang tidak memiliki izin.
Menurutnya, izin berdagang bagi PKL di kawasan Pasar Gembrong sudah dicabut sejak 2011, pihaknya pun tak lagi mengawasi kawasan PKL itu.
"Sesuai peraturan, kami hanya mengawasi kawasan PKL yang berizin. Sementara kawasan PKL Gembrong ini sudah dicabut izinnya," kata Johan saat dihubungi, Jumat (16/8/2013).
Oleh karena itu, menurut Johan, pihaknya hanya dapat berkoordinasi dengan Satpol PP dan kepolisian terkait pengawasan terhadap peredaran pistol pegas tersebut.
"Kalau produk itu diluar pembinaan UKM dan dilarang, jadi belum ada yang mengawasi. Nanti akan disampaikan untuk berkoordinasi dengan kepolisian untuk menertibkannya," katanya.
Sebelumnya, maraknya peredaran senjata api ilegal di Jakarta membuat resah masyarakat. Ratusan airsoft gun yang bentuknya serupa pun banyak dijual dipasaran.
Diamankannya ratusan pucuk airsoft gun oleh Polda Metro Jaya kemarin ternyata tak membuat pedagang pistol mainan di Pasar Gembrong Jatinegara, Jakarta Timur khawatir, mereka merasa tak menjual senjata yang dapat disalahgunakan tersebut.
"Yang kami jual memang perbandingan bentuknya 1:1, tapi ngga ada yang menggunakan gas seperti untuk airsoft gun mahal di toko-toko," kata Darto (36), seorang penjual pistol di Pasar Gembrong kepada Tribunnews.com, Jumat (16/8/2013).
Dikatakan Darto, pistol yang dijual rata-rata pedagang di Pasar Gembrong hanya menggunakan pegas per sebagai pelontar pelurunya. Menurutnya konsumen yang membeli senjatanya ialah anak-anak kecil.
"Harganya paling murah Rp 35 ribu yang paling mahal Rp 285 ribu. Kami ngga jual yang jutaan Rupiah," lanjutnya.
Darto menambahkan, senjata mainan yang dipasarkan di tokonya didapat dari pasar grosir di kawasan Kota, Jakarta Barat.