Nenek Umur 80 Tahun Belum 'Pensiun'Jadi Manusia Gerobak

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski badannya sudah tua dan renta serta keriput memenuhi kulitnya namun seorang nenek berusia 80 tahun masih setia menjadi manusia gerobak.

Pilihan menjadi manusia gerobak dilakoni oleh nenek Anah (80) lantaran di kampungnya wilayah Sukabumi dirinya sudah tidak memiliki rumah dan tanah.

Meskipun usianya sudah lanjut, tapi Nenek Anah tetap punya tugas, yakni menjaga gerobak milik anaknya yang juga dijadikan tempat tidur baginya.

"Nenek tugasnya jagain gerobak. Saya punya dua gerobak. Satu buat tidur Nenek, satu buat mulung. Kalau malem gerobak yang buat mulung untuk tidur istri dan anak saya. Kalau saya tidur di kardus saja," ucap Wasman (60) anak dari Nenek Amah.

Diceritakan Wasman, ibunya itu sudah sejak tahun 80an hidup dan tinggal digerobak bersama Wasman sewaktu dirinya masih kecil dan ayahnya. Setelah ayahnya meninggal, kini giliran sang ibu yang tinggal bersamanya.

Dalam kesehariannya menjadi manusia gerobak, Nenek Amah juga tidak pernah keluar dari gerobak, ia hanya keluar jika hendak mandi, buang air besar dan kecil.

Di Jakarta, Wasman tinggal bersama ibunya (Neneh Amah), istri dan anaknya yang masih duduk di bangku kelas 4 SD. Dan untuk bisa bertahan hidup,
Keluarga ini tinggal di dua gerobak yang dibuat sendiri oleh Wasman menghabiskan dana Rp 1 juta.

Sehari-harinya, Wasman membawa gerobak memulung di sekitar Masjid Sunda Kelapa dan sekitarnya. Sementara sang istri membersihkan hasil memulung, dan anak perempuannya bernama Fitri sekolah di SD wilayah Kebon Pala.

"Kalau sehari bisa dapat Rp 15-10 ribu. Itu ya paling abis buat makan aja. Sebenarnya kasian Nenek dari muda sampai tua harus begini. Tapi gimana lagi, kalau bukan saya yang urus," ujarnya.