Kriminalitas
Isak Tangis Warnai Pemakaman Siswi Korban Metromini Maut
Sanak keluarga dan teman korban yang datang ke pemakaman tak hentinya meneteskan air mata saat jenazah dimasukkan ke liang lahat.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beniti Lini Manata (13), akhirnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kemiri, Jl Raya Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (24/7/2013). Siswi SMP tersebut ialah korban tabrakan Metromini T47 dengan nomor polisi B 7669 AS jurusan Pondok Kopi-Senen di dekat halte Busway Layur, Pulogadung, Jakarta Timur.
Sanak keluarga dan teman korban yang datang ke pemakaman tak hentinya meneteskan air mata saat jenazah dimasukkan ke liang lahat.
Beniti menghembuskan nafas terakhirnya di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Persahabatan Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (23/7/2013) malam. Ia mengalami pendarahan hebat dikepala dan luka disekujur tubuhnya.
Puluhan orang, termasuk teman-teman sekolah, mengantarkan kepergian Beniti ke peristirahatan terakhir.
Bunyamin (40), ayah korban berharap penabrak anaknya diproses sesuai ketentuan yang berlaku. "Anak saya sudah meninggal tidak bisa kembali. Sudah ya. Saya sudah nggak kuat," katanya.
Beniti merupakan satu dari tiga korban yang ditabrak Metro Mini di Layur. Beniti menderita luka parah di kening, pipi kiri, tangan kanan serta bahu.
Sementara itu korban kedua bernama Rahmi Utami, dirawat di RS Antam Medika. Remaja berusia 12 tahun ini kaki kanannya patah. Sedangkan korban ketiga bernama Reni Anggraeni. Remaja berusia 12 tahun yang menderita patah di tulang tangan kanannya ini juga pingsan.
Diberitakan sebelumnya, Selasa (23/7/2013). Metro Mini menerobos jalur khusus dengan kecepatan tinggi lalu menabrak 3 siswi SMP Al Washliyah 1 Pulogadung yang sedang menyeberang. Satu dari tiga siswi yang ditabrak meninggal dunia.
Korban meninggal atas nama Beniti Lini Manata yang sempat dirawat di RS Persahabatan. Bentini meninggal semalam.
Selain Beniti terdapat dua pelajar lain yang menjadi korban. Korban kedua bernama Rahani Utami, dirawat di RS Antam Medika. Remaja berusia 13 tahun ini kaki kanannya patah. Sedangkan korban lainnya Reni Anggraeni yang berusia 12 tahun menderita patah tulang di tangan kanannya.