Ibu Dimutilasi Anak
Tidak Hanya Mutilasi Ibu, Sigit Sering Siksa Anjing Peliharaannya
Sigit Indra Tayana (44), pelaku mutilasi terhadap ibunya, RA Siti Amini (80), diketahui memelihara
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sigit Indra Tayana (44), pelaku mutilasi terhadap ibunya, RA Siti Amini (80), diketahui memelihara seekor anjing. Tak hanya memutilasi ibunya sendiri, perilaku sadis Sigit juga ditumpahkan pada binatang peliharaan.
Sunarto (86) salah satu tetangga korban menuturkan, Sigit sering menyiksa binatang yang berada di sekitar rumahnya. Seekor anjing peliharaannya mengalami luka di bagian ekor karena digunting oleh Sigit.
"Dulu anjingnya dua, yang satu mati dipukuli, yang satu lagi kemarin buntutnya berdarah-darah karena digunting sama dia, kucing yang lewat aja suka disiram air panas, sampai bulunya rontok terkelupas," kata Sunarto, Minggu (14/7/2013).
Pantauan Tribunnews.com pihak kepolisian Sektor Tanah Abang sudah memasang garis polisi di rumah Siti. Sunarto menuturkan, Sigit dan Situ jarang berkomunikasi dengan warga setempat. Suami Siti sudah lama meninggal, sedangkan Sigit memiliki dua saudara kandung, yang satu sudah meninggal dan satu lagi kakaknya bernama Bambang.
Sebelumnya, Siti Amini ditemukan tinggal tulang belulang, diduga menjadi korban mutilasi yang dilakukan oleh anaknya sendiri Sigit Indra Tanaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan tulang belulang itu merupakan seorang wanita bernama Siti Aminih.
"Kerangka kepalanya ada di dalam baskom, dil orong ruang tengah dan tulang-tulang lain disusun rapih berikut sebilah golok di lantai dapur," ucap Rikwanto, Minggu (14/7/2013).
Rikwanto menuturkan, menurut keterangan dari saksi bernama Bambang (54) yang merupakan anak korban diketahui kejadian berawal saat Bambang masuk ke rumah pukul 22.30 WIB.
Lalu Bambang yang bekerja sebagai pelaut bertemu dengan Sigit yang juga anak korban dan menanyakan ibunya. Saat ditanya, Sigit mengatakan ibunya meninggal. Mengetahui hal itu, Bambang menanyakan ke ketua RT dan disana tidak ada laporan perihal meninggalnya korban.
"Bambang lalu mengajak tetangganya bernama M.Rusli mengecek rumahnya dan ternyata ditemukan tulang belulang yang diduga ibunya," ujar Rikwanto.
Setelah menemukan tulang belulang, Bambang kembali melapor ke pihak RT dan oleh pihak RT disarankan melapor ke Polsek. Karena Bambang menduga ibunya dibunuh oleh adiknya bernama sigit yang diduga stres karena Sigit tinggal bersama ibunya.
"Polisi sudah melakukan olah TKP. Saat ini tulang dan daging korban sudah dikirim ke RSCM," kata Rikwanto.