Ibu Dimutilasi Anak
Mutilasi Ibunya, Sigit Dianggap Sayang dan Hormat Kepada Orangtuanya
Yusbianto, Ketua RT 18 RW 4 Jalan Danau Mahalona II Blok E2 No 78 Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yusbianto, Ketua RT 18 RW 4 Jalan Danau Mahalona II Blok E2 No 78 Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat, menuturkan Sigit Indra Tayana (44), pelaku mutilasi ibu kandungnya, Siti Amini (80), dikenal sebagai anak yang baik bahkan cukup hormat kepada orangtua.
Menurutnya, Sigit mungkin nekat melakukan hal itu, karena tidak ingin berpisah dengan ibu kandungnya. Walaupun mengalami gangguan jiwa, Sigit sangat menyayangi ibundanya. Dia tidak pernah melukai ibunya meski dirinya sering kehilangan kontrol.
"Dia itu sebenarnya anak baik, sayang dan hormat kepada orangtuanya. Warga juga mengenal Sigit sebagai anak yang baik," katanya, Minggu (14/7/2013).
Menurut Yusbianto, Sigit diduga mengalami gangguan jiwa karena faktor lingkungan. Di usia yang sudah cukup matang, Sigit masih sendiri. Dia juga harus merawat orangtua yang sudah tua.
"Kalau masalah ekonomi tidak. Karena dia punya kontrakan. Cukup lah," lanjutnya. Semasa hidup, korban sempat disarankan warga sekitar untuk membawa puteranya tersebut ke rumah sakit guna mendapat perawatan. Namun, hal itu tidak pernah terealisasikan.
"Saya sudah pernah bilang, bu sebenarnya harusnya anaknya diterapi. Cuma namanya ibu, mana mau anaknya dibilang stres atau gila seperti itu," ujarnya.
Diberitakan, saat ditemukan, jasad Siti Amini tidak hanya sudah menjadi beberapa bagian tapi juga sudah dalam bentuk tulang-belulang. Kini Sigit dibawa ke RS Polri Kramat Jati. Sementara, jenazah sang ibu dibawa ke RSCM untuk diotopsi.
Jasad Siti Amini ditemukan oleh anak pertamanya Bambang saat datang dari Semarang kemarin. Tulang itu ditemukan di dalam baskom di kamar mandi rumahnya.