Selasa, 30 September 2025

Pengusaha Berharap Percepatan Peremajaan Bajaj

peremajaan yang dilakukan tidak serentak bisa menyebabkan penurunan drastis penghasilan

Penulis: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS/Wahyu Aji
Lokasi bengkel Bajaj di Duren Sawit, Jakarta Timur 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya program peremajaan bajaj yang bertujuan mengganti jenis lama dengan yang baru dan berbahan bakar gas dikeluhkan oleh sejumlah pengusaha dan pengemudi.

Keluhan tersebut salah satunya diungkapkan oleh Musliha (65), seorang pengusaha bajaj di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Menurutnya, peremajaan yang dilakukan tidak serentak bisa menyebabkan penurunan drastis penghasilan para pengusaha dan pengemudi bajaj jenis lama.

Dikatakan Musliha, para pengusaha pun berharap adanya percepatan peremajaan bajaj-bajaj secara menyeluruh.

"Saya berharap dipercepat, kalau mau di kasih ya semuanya di kasih. Kalau sekarang kan sendiri-sendiri, jadi yang ketinggalan seperti saya ini kan jadi bingung. Kalau bisa juga pemerintah turun tangan langsung, syukur-syukur ada subsidi yang diberikan," katanya saat dihubungi, Minggu (12/5/2013).

Sedikitnya bajaj yang beroperasi dikarenakan para pengemudi pun malas mengoperasikan bajaj-bajaj miliknya tersebut karena minimnya penghasilan yang diperoleh.

"Mereka ngeluh, kalau jalan pun sepi penumpang akibat kalah saing sama bajaj biru," kata Musliha.

Sebelumnya, Kepala Bidang Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan total bajaj di DKI Jakarta saat ini adalah 14.424 unit. Dari total tersebut, bajaj yang telah masuk ke dalam badan usaha terdapat 3.900 unit.

"Sudah diremajakan 2755 unit ditambah 110 unit, selebihnya masih dalam proses peremajaan, yang berasal dari dua badan usaha yaitu PT Matahari Trans Utama dan Koperasi Bajai Sehati," kata Safrin.

Rencananya bajaj mesin dua tak tersebut akan diganti dengan kendaraan ramah lingkungan yang berbahan bakar gas atau premium. Bajaj dengan tipe RE 4 Stroke ini menggunakan mesin 4 tak, dengan badan berwarna biru seperti yang beberapa sudah beredar di jalanan Jakarta.

"Kedepan bajaj-bajaj ramah lingkungan ini akan beroperasi tetap seperti biasanya dalam kondisi lingkungan tertentu, misal dikawasan Tebet dan beberapa tempat lainnya," tuturnya

Bajaj sendiri merupakan salah satu produk transportasi asal India dibawah lisensi Vespa Italia. Bajaj yang dulunya mengantikan Helicak, sempat menjadi kendaraan transporatasi populer. Namun seiring waktu semakin banyak kendaraan transpotasi lain.

Kendaraan tersebut mulai termakan zaman. Sehingga pemerintah berencana akan meremajakan kendaraan tersebut menjadi Bajaj type RE 4 Stroke yang menggunakan mesin 4 tak, dengan sistem 2 bahan bakar, premium dan Bahan Bakar Gas, berwarna biru, berbeda dengan Bajaj legendaris dua tak yang berwarna oranye.

Khusus di Jakarta pemerintah provinsi mulai membatasi operasional di sekitar daerah Kotamadya sehingga tidak boleh masuk jalan protokol. Meski begitu keberadaan bajaj sangat bisa diandalkan kemampuannya bermanuver, dan dapat masuk ke gang kecil, serta berdaya angkut lebih besar (dan tertutup) dibandingkan dengan ojek.

Tags
bajaj
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan