Sabtu, 4 Oktober 2025

Kriminalitas

Takut Ancaman Perampok, Diansa Kencing di Celana

sopir taksi kerap berperan dalam perampokan yang terjadi di dalam jenis angkutan tersebut

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Takut Ancaman Perampok, Diansa Kencing di Celana
Istimewa
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-- Warga Jakarta, khususnya kaum hawa sepertinya harus lebih berhati-hati saat menggunakan taksi sebagai angkutan.

Pihak kepolisian menyinyalir, sopir taksi kerap berperan dalam perampokan yang terjadi di dalam jenis angkutan tersebut.

Hal ini merujuk pada kasus terakhir yang menimpa Diansa Butar-Butar, penyanyi kafe yang dirampok di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menyebut hasil penyelidikan kasus perampokan tersebut, pihaknya menduga supir taksi bersekongkol dengan komplotan.

"Kami duga supir taksinya terlibat dengan dua pelaku perampokan. Karena dalam perjalanan kan memang supir taksi ini menaikkan dua pelaku itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Selasa (16/4/2013) kemarin.

Rikwanto juga menjelaskan jika modus komplotan perampokan di dalam taksi tersebut sama dengan aksi perampokan sebelum-sebelumnya sudah sudah sering diungkap kepolisian.

"Modusnya sama, di tengah jalan menaikan penumpang tidak dikenal atau pelaku bersembunyi di bagasi, dirampok lalu korban dibawa berputar lalu diturunkan," kata Rikwanto.

Diansa juga hampir menjadi korban pelecehan seksual selama proses perampokan. Diansa yang ditemui di kediamannya mengatakan, pelecehan nyaris terjadi ketika taksi sedang berhenti di Jalan Garuda. Saat itu pelaku tengah menunggu seorang rekan mereka untuk mengecek isi kartu ATM Diansa.

Saat itulah, pelaku bertubuh kecil itu mengelus-ngelus paha Diansa sambil berkata 'boleh juga ini'.

Namun, ternyata rekan pelaku yang berbadan tinggi besar itu menghardik kelakuan rekannya. "Awas kamu macam-macam, saya sentil kamu. Kita cuma butuh uangnya," kata Diansa menirukan perkataan pelaku perampokan yang melarang rekannya untuk melecehkan Diansa.

Akibat sikap itu, antara pelaku yang berbadan besar dan pelaku yang berbadan kecil sempat terlibat cekcok mulut. Tapi cekcok mulut itu tak berlangsung lama. Diansa mengatakan, pelaku perampokan berjumlah tiga orang. Dia dirampok di sebuah taksi yang tak tampak nama logo perusahaan taksinya.

"Saya naik taksi itu dari depan restoran tempat saya menyanyi di Jalan Hayam Wuruk," kata Diansa di tempat tinggalnya di Rumah Susun Dakota Blok 1C, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Taksi itu, kata Diansa, selain tanpa logo di badan sebelah kirinya, ternyata bagian dalamnya amat gelap.

"Saya lihat dari dalam saja sulit. Samar-samar orang diluar kelihatannya," kata Diansa

Kemudian, setelah angkot berjalan, sopir taksi baru mulai beraksi ketika menghentikan taksi di Jalan Angkasa di dekat rel kereta api. Saat itu sopir duduk di kursinya dan meminta Diansa menunggu.

"Saya pikir ada apa ini dan memang gelap sekali di situ," kata Diansa.

Rupanya, sopir taksi ketika itu membuka bagasi mobil melalui sebuah tuas di bawah kursi sopir. Diansa mengaku merasakan bagasi terbuka dan mobil kemudian bergoyang.

Tak lama ada dua orang yang masuk ke dalam taksi. Satu pelaku yang berbadan kecil masuk dari pintu depan sebelah sopir. Sedangkan satu pelaku lainnya yang bertubuh tinggi, besar dan berkulit hitam masuk dari pintu belakang sebelah kanan.

"Pelaku yang masuk dari belakang langsung menodongkan saya pisau," kata Diansa.

Diansa lalu diajak berputar-putar. Selama diajak berputar-putar itulah, Diansa sempat kencing dicelana. Diansa mengaku sampai kencing dicelana lantaran tak tahan dengan ancaman pelaku.

"Para pelaku ini terus mengancam akan membunuh saya kalau saya berteriak. Bahkan, ketika mereka menanyakan PIN Kartu ATM saya, mereka juga mengancam akan membunuh apabila saya membohongi nomor Pinnya," kata Diansa. Theresia Felisiani/Theo Yonathan

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved