Sabtu, 4 Oktober 2025

Pedagang Batik di Thamrin City Sumringah Dagangannya Laku

Pusat perbelanjaan Thamrin City ternyata mampu mendongkrak pendapatan para pedagang dan produsen batik nasional.

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-inlihat foto Pedagang Batik di Thamrin City Sumringah Dagangannya Laku
ist
Salah satu kesibukan toko batik di Thamrin City

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pedagang dan produsen batik nasional layak berterimakasih dengan pengelola Pusat perbelanjaan Thamrin City lantaran mampu membantu mendongkrak pendapatan para pedagang dan produsen batik nasional.

Posisi Thamrin City yang strategis dan konsep pengembangan Pusat Batik Nusantara sangat membantu pemasaran produk batik. Selain itu, harga yang terjangkau karena langsung dari produsen dan kualitas produk batik yang diperdagangkan pun sangat terjaga.

Demikian pandangan para pedagang batik di Thamrin City, yakni Umar Hamid Smith dan Abdul Rozaq di Jakarta.

Abdul Rozaq yang juga pemilik gerai Batik Trio menyebutkan, keberadaan Thamrin City yang sangat strategis di pusat kota Jakarta dan mudah diakses menyebabkan kawasan itu banyak pengunjung.

Adapun para pengunjung tersebut mulai dari kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) hingga konsumen dari Sumatera, Kalimantan dan kawasan Indonesia Timur lainnya. Selain itu, gagasan untuk memberikan peluang kepada pengrajin dan produsen langsung memasarkan produk batik juga merupakan sebuah terobosan yang patut didukung.

“Permintaan terus meningkat setiap bulan dibandingkan dulu yang hanya berdagang di Pekalongan, Jawa Tengah. Dalam bulan-bulan ramai, omset bisa mencapai Rp 100 juta per bulan, sedangkan pada saat sepi hanya sekitar Rp 50 juta per bulan. Jumlah ini jauh di atas penghasilan saat menjual hanya di Pekalongan,” kata Rozaq yang juga menjadi produsen batik di Pekalongan ini.

Peningkatan pendapatan juga dirasakan Umar Hamid Smith, pemilik gerai batik Umang. Kemudahan konsumen mencari batik berkualitas dengan harga terjangkau di kawasan Thamrin City membuat omset perdagangan terus meningkat.

Belum lagi beragam motif batik tulis dari kain sutera yang menjadi ciri khas produknya pun makin banyak peminatnya. Hal tersebut menyebabkan harga tidak menjadi persoalan bagi para pelanggan batik Umang dari luar Jabodetabek, seperti Kalimantan.

“Sejauh ini produksi batik tulis yang kami jual mempunyai segmen tersendiri. Sekalipun agak mahal tetapi peminatnya cukup banyak. Bahkan, ada beberapa dari luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura, yang memesan dari kami,” kata Umar.

Menurut Umar, kualitas dan motif batik lokal harus terus dijaga karena itu menjadi ciri khas batik Indonesia. Jika kualitas tidak terjaga, akan berpengaruh pada citra batik Indonesia sehingga menurunkan minat calon pemakai pada produk tertentu.

“Dengan menjaga kualitas, produk batik tulis kami bisa terjual rata-rata 100 potong per bulan. Kalau lagi ramai bisa sampai 150 potong per bulan, dengan harga termahal hingga Rp 4,2 juta per satu set pakaian. Itu merupakan produk batik tulis dari kain sutera,” kata Umar.

Umar dan Rozaq menjelaskan, peningkatan permintaan batik tersebut terus mendorong pihaknya untuk memperbanyak pasokan batik dari daerah, khususnya batik tulis yang menjadi ciri khas Indonesia. Kondisi tersebut juga semakin mendorong produsen dan penjual batik memperluas kemitraan dari para pendukung produksi batik.

“Permintaan kami ke produsen pun meningkat sehingga para tenaga kerja pembuat batik, mulai dari pembabaran, pewarnaan, dan menghasilkan batik, juga kebanjiran pesanan. Awalnya, kami memproduksi sendiri tetapi lama-kelamaan harus memperluas dengan para produsen lokal,” kata Rozaq.

Sementara itu, Public Relation And Promotion Manager Thamrin City, Lucy R Nazirwan, keberadaan Thamrin City sebagai Pusat Batik Nusantara, tidak hanya menjadi sentra penjualan batik dari seluruh di Indonesia.

"Lebih dari itu, semangat mengangkat kesejahteraan para produsen batik dengan menjual produk sendiri dalam rantai pasar yang lebih pendek," tuturnya.

Hal itu bisa tercipta karena dengan menjual sendiri maka keuntungan bisa dinikmati para produsen. Para konsumen pun bisa mendapatkan batik berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved