Teroris Rampok Toko Emas
Istri Bram Tahu Jenazah Suaminya dari Pemberitaan Media
Setelah 10 hari disemayamkan di ruang jenazah RS Polri dan menunggu kehadiran keluarga untuk mengurus kepulangan jenazah dan pemakaman

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah 10 hari disemayamkan di ruang jenazah RS Polri dan menunggu kehadiran keluarga untuk mengurus kepulangan jenazah dan pemakaman, akhirnya kemarin, Senin (25/3/2013) jenazah Makmur alias Bram, terduga teroris yang ditembak mati dan terlibat perampokan toko emas Terus Jaya, Tambora diambil keluarga.
Saat ditemui Tribunnews.com di RS Polri Kramat Jadi, Chinta N, istri Bram terlihat menggunakan cadar biru tua serta rok hitam dan membawa serta kedua anak laki-lakinya yang masih kecil tampak hilir mudik di sekitaran kamar jenazah.
Saat ditanya mengenai kiprah suaminya yang menurut penyidik Bram alias Makmur merupakan pelaku rampok CIMB Niaga Medan dan pelaku bom Beji, Chinta tak banyak bicara. Chinta pun mengaku mengetahui kasus suaminya dari pemberitaan di media.
"Saya tahu dari pemberitaan media. Itu positif Bram. Harus segera dimakamkan," ucap Chinta.
Akhirnya sore kemarin, Senin (25/3/2013) dibantu saudara dan para kerabat, jenazah Bram dimakamkan di TPU Pedurenan, Mustika Jaya, Bantar Gedang Kota Bekasi.
Usai dimandikan dan diurus berbagai dokumen pemulangan jenazah, pukul 14.15 WIB menggunakan ambulance polisi bernopol 120218 berwarna abu-abu, jenazah Bram dibawa ke TPU untuk segera dimakamkan. Satu kendaraan pengiring dari keluarga yakni Avanza bernopol B 1832 WFQ.
Sebelumnya, dalam penangkapan kasus perampokan toko emas di Tambora aparat kepolisian menangkap tujuh orang tersangka. Tiga orang akhirnya meregang nyawa karena ditembak mati oleh petugas. Ketiganya Makmur, Arman alias Akmal, dan Kodrad alias Polo.
Sedangkan tersangka yang ditangkap hidup yakni Hendra Hermalan, Siswanto, Togog alias Anto dan Kiting. Tak hanya itu, polisi juga telah menyita barang bukti berupa 5 senpi rakitan, 12 bom pipa, 34 butir peluru kaliber 9 mm, 2 sepeda motor dan perhiasan emas 1 kilogram.
Selasa (19/3/2013) keluarga jenazah Kodrat Abu Amar alias Polo sudah mendatangi RS Polri dan jenazah Kodrat sudah dimakamkan.
Sementara Rabu (20/3/2013) jenazah Arman Maulana alias Akmal juga sudah diambil pihak keluarga kemudian dibawa ke TPU Pedurenan, Kota Bekasi, Jawa Barat untuk dimakamkan.