Bayi Ditolak Rumah Sakit
DPRD DKI: Jokowi Jangan Keliling Terus
Igo menjelaskan, seharusnya pria yang akrab disapa Jokowi, segera menerapkan sistem yang mampu menjangkau warga tak mampu.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mencuatnya kasus kematian bayi bernama Dera Nur Anggraini karena ditolak delapan rumah sakit sehingga terlambat mendapat pertolongan, menjadi pukulan bagi Pemprov DKI Jakarta.
Kasus ini membuat sejumlah pihak mempertanyakan kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
"Gubernur (Joko Widodo) jangan kelalang-keliling mulu sama omong-omong. Mana sistem yang diperbaiki?" ujar Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Igo Ilham, saat ditemui di kantornya, Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2013).
Igo menjelaskan, seharusnya pria yang akrab disapa Jokowi, segera menerapkan sistem yang mampu menjangkau warga tak mampu.
"Sistemnya harus ada kategori orang miskin, mau ditaruh di Dinas Pendudukan Sipil. Jadi, siapapun, misalnya si A ke rumah sakit, bisa di-search. Ternyata, dia kategori orang miskin dan bisa mendapat pelayanan. Harusnya begitu," tutur Igo.
Mengenai persoalan biaya, Igo menegaskan itu bukan lah persoalan penting. Sebab, biaya sudah dianggarkan dalam APBD.
"Yang dulu diganti judul jadi KJS. Sekarang, yang penting sistem harus berjalan efektif. Kalau keliling-keliling doang tidak menghasilkan sistem, percuma," papar Igo. (*)