Banjir Dahsyat Jakarta
Pengelola Klaim Petaka Basement UOB bukan Kelalaian
Priska Susilawati, Asisten Building Manager Plaza UOB mengklaim jika banjir bandang, Kamis (17/1/2013), yang menelan korban jiwa di gedungnya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Priska Susilawati, Asisten Building Manager Plaza UOB mengklaim jika banjir bandang, Kamis (17/1/2013), yang menelan korban jiwa di gedungnya merupakan force majeure atau musibah yang di luar dugaan kehendak manusia.
Pasalnya, berbagi upaya telah dilakukan pihaknya dalam mencegah lajunya air ke dalam ke gedung maupun basement UOB saat hujan deras menerjang kawasan tersebut.
"Kami kemarin enggak nyangka kalau airnya sangat besar kemarin. Sebelum terjadi kami juga sudah antisipasi bikin tanggul-tanggul, tapi air tiba-tiba datang cepat dalam jumlah banyak," kata Friska saat berbincang Tribunnews.com dan wartawan media lainnya, di Plaza UOB, Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (20/1/2013).
Sebelum tragedi saat ini, di gedung UOB kata Priska juga pernah diterjang banjir. Peristiwa sekitar tahun 2007. Namun, air hanya mencapai 20 sentimeter di basement tiga.
Sedangkan detik-detik kejadian banjir Kamis kemarin, pihaknya lanjut Priska telah berusaha keras mengevakuasi karyawan gedung, baik melalui peringatan pengeras suara dan penuntutan langsung.
Secara umum, pantauan Tribunnews.com, Plaza UOB memiliki tempat parkir sangat luas di permukaan tanah atau tepatnya sejajar dengan lobby Gedung. Ruang parkir kendaraan itu berada di belakang gedung.
Namun, Gedung UOB juga memiliki ruang parkir di bawah gedung utama. Tiga besement parkir, sementara satu lagi merupakan tempat penyimpanan limbah perusahaan. Maka seluruhnya ada empat lantai basement, dengan ketinggian tiap basement sekitar 5 meter.
Di basement satu dan dua terdapat sejumlah kantor, restoran, rumah ibadah, dan toko-toko. Di basement tiga hanya terdapat tempat parkir mobil dan kantor pengelola parkir.
Ketinggian dari pintu masuk basement satu ke parkiran luar sekitar 5 meter. Bagaimana basement gedung tidak terendam air, sedangkan banjir di tempat parkir luar saja mencapai lutut orang dewasa saat kejadian.
"Selutut saya kira-kira kalau di sini waktu kejadian," kata Priska saat dikonfirmasi Tribun di area parkir luar yang dimaksud.
Kendati demikian, Priska menegaskan tidak ada yang salah dengan konstruksi dan perizinan gedungnya itu.
"Semua sudah sesuai dengan IMB yang berlaku. Tapi kan ini namanya bencana," ujarnya. CCTV sendiri saat kejadian belum dapat dilihat pihak pengelola gedung. Pasalnya baik CCTV maupun alat kontrolnya ikut terendam air.
Sejauh ini, tim evakuasi telah menemukan empat korban jiwa dari basement gedung plaza yang berisikan puluhan perusahaan itu. Dua di antaranya tewas.
Tim pemadam kebakaran pun masih kerja keras menyedot air dari dalam basement. Saat ini, diutarakan Adri seorang petugas yang ditemui Tribun, air di basement satu sudah rampung, dan besement dua sudah terkuras setengahnya.
"Tinggal satu meteran di basement dua," ujarnya.
Diungkapkannya, lantaran air sudah terkuras setengah, terlihat puluhan mobil berada di basement dua itu. Namun harapnya pihak pengelola gedung tidak memindahkan mobil-mobil itu dahulu, untuk pemetaan tim dan kepentingan evakuasi.
Diceritakan Adri, bau busuk pun menyeruak dari basement dua. Sama seperti di basement satu. Namun dia belum memastikan ada atau tidak korban di lantai itu. Penerangan di basement juga sangat minim cahaya.
Sementara Priska memastikan tidak ada korban jiwa lagi akibat banjir di basement gedung tersebut.
Dia meyakini dalam insiden ini hanya empat korban jiwa, berdasarkan data perhitungan jumlah karyawan yang terkonfirmasi dari tiap perusahaan yang ada di Plaza tersebut serta data laporan pengunjung gedung.
"Kami optimis tidak ada korban lagi akibat bencana ini. Kami update terus apa masih ada laporan pengunjung yang masih di sana. Tapi sampai sekarang tidak ada yang melapor lagi. Karena memang belum ada laporan. Jadi kami optimis," ujarnya.
*Berita Lengkap mengenai Banjir Dahsyat Jakarta Silakan KLIK Di Sini