Banjir Dahsyat Jakarta
Kawasan Industri Pulogadung Lumpuh Kerugian Ratusan Miliar Rupiah
Banjir sempat menggenangi kawasan industri Pulogadung. Akibatnya listrik di kawasan ini dipadamkan sejak Rabu (16/1/2013). Sampai Jumat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir sempat menggenangi kawasan industri Pulogadung. Akibatnya listrik di kawasan ini dipadamkan sejak Rabu (16/1/2013). Sampai Jumat (18/1/2013) pemadaman masih dilakukan dan mengakibatkan kawasan industri ini lumpuh.
Gardu listrik yang menjadi penyuplai listrik utama di kawasan industri itu terendam banjir. Setidaknya 80 persen dari 375 industri di kawasan itu pun listriknya padam dan tak beroperasi. PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) selaku pengelola kawasan industri itu, kantornya juga tak luput dari pemadaman listrik.
Kepala Bagian Public Relation PT JIEP, Achmad Maulizal mengatakan, baru kali ini banjir memberikan dampak hebat terhadap aktivitas industri di kawasan industri Pulogadung. "Saat banjir besar tahun 2007 lalu pun tidak seperti ini dampaknya, karena saat itu industri tetap bisa berjalan," kata Maulizal.
Maulizal mengungkapkan, beberapa industri akhirnya menghentikan operasional produksi karena genset yang digunakan sebagai pembangkit listrik tak mampu menyuplai listrik lebih dari 6 jam.
"Genset di kantor kami juga tidak kuat, akhirnya karyawan pulang," kata Maulizal.
Saat dikonfirmasi ke PT PLN, kata Maulizal, pihak PT PLN pun belum dapat memberikan kepastikan gardu listrik utama untuk kawasan industri Pulogadung bisa segera kembali pulih.
"Belum ada kepastian dari PT PLN kapan gardu itu bisa kembali beroperasi," katanya.
Pantauan Warta Kota, menjelang tengah hari seluruh buruh PT Martina Berto dipulangkan. Menurut seorang satpam di pabrik kosmetik itu, buruh terpaksa dipulangkan karena genset tak mampu beroperasi lebih dari enam jam.
"Manajemen kemudian memulangkan seluruh buruh," kata satpam itu.
Dampak pemadaman di kawasan Industri Pulogadung diperkirakan menyebabkan kerugian hingga ratusan miliar rupiah. Salah seorang anggota Apindo Jakarta Timur, Bambang Adam mengatakan, kerugian yang disebabkan banjir kali ini merupakan yang terbesar dibandingkan bencana banjir sebelumnya.
"Kawasan industri Pulogadung menjadi lumpuh total. Kerugian mencapai ratusan miliar rupiah. Pemerintah harus cepat mengatasi hal ini agar investor tidak dirugikan," kata Bambang.