Jokowi Sempatkan Bercanda dengan Wartawan yang Menguntitnya

"SELAMAT malam Bang Domu. Ini Jokowi." Suara itu agak ringan, sedikit tinggi agak mengagetkan. Agak berbeda dari suara aslinya, ton rendah atau bariton, khas milik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi.

Saya masih menerka-nerka, apa ini betul Jokowi ataukah ada seseorang yang mengaku-ngaku bernama Jokowi. Belum sempat memastikan siapa penelepon dari seberang sana, suaranya terus menyerocos.

"Sudahlah, tarik pulang ini wartawan sampeyan. Kasihan nih sudah kurus, pucat lagi hahahaaa.... Dari tadi pagi dia nguntit saya terus hahaha..."
Setelah beberapa kalimat itu, barulah saya dapat memastikan bahwa si penelpon benar adalah Jokowi.

Saya menyahut, "Iya Pak, kawan-kawan meliput untuk mengikuti perkembangan di lapangan."

Saya pun pernah empat hari menguntit Jokowi di Solo, Jawa Tengah, 17-22 Agustus 2012, untuk wawancara penulisan buku semi-feature terbitan PT Elex Media Computindo, berjudul Jokowi Spirit Bantaran Kali Anyer.

Saat itu, dia melayani kesempatan wawancara di banyak tempat. Mengajak ikut duduk di dalam mobil dinas Wali Kota Solo, mengajak ke rumah ibunya, memberi waktu di teras rumah dinas, ruang tamu.

Jumat (18/1/2013), malam, sekitar pukul 21.15 WIB, reporter Tribunnetwork, jaringan Tribunnews.com, Abdul Qodir Zaelani saya tugasi mendalami kecurigaan atas jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat di pinggiran Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis kemarin.

Acoz, sapaan Abdul Qodir Zaelani, laki-laki jangkung dan kurus. Badannya tak jauh beda dengan Jokowi, sama-sama kurus. Acoz yang tergabung dalam Tim Khusus Tribunnetwork, spesial menggali tulisan-tulisan mendalam untuk disajikan ke 26 koran jaringan Tribunnetwork yang tersebar di 20 kota besar di seluruh Indonesia.

Di lokasi tanggul yang jebol, ratusan prajurit TNI, anggota Satpol PP, pekerja dari Dinas PU, dan unsur lainnya bahu-membahu membangun tanggul darurat mengatasi tanggul jebol sepanjang kurang lebih 30 meter.

Sejak jebol Kamis pagi, Gubernur DKI Jakarta berkali-kali datang ke sana; pagi, sore dan malam.

Kamis sore, dia bahkan ikut langsung mengangkut batu-batu dalam karung untuk dibawa ke tepi kali. Pantauan Tribunnews.com Jokowi mengangkat setidaknya empat karung, sampai akhirnya dihentikan stafnya.

Jumat pun, demikian, mantan Wali Kota Solo itu turun langsung ke lapangan, mendampingi para prajurit dan unsur lainnya yang bergotong-royong.

Bak gula buat semut, demikianlah wartawan memperlakukan Jokowi sebagai sumber berita. Gerakan dan keberadaannya selalu menarik diberitakan.

Karena itulah, tim Tribunnews.com termasuk ikut bersiaga di lokasi banjir, di mana Jokowi ada.

Rupanya kehadiran pemburu berita yang terus menguntit Jokowi membuatnya perhatian juga. Jumat malam, dia bercanda kepada reporter di lapangan.