Pria Berpistol Masuk Istiqlal
Polisi Seharusnya Kasihan Melihat Keluarga Sudirman
Sejumlah petugas Kepolisian menyambangi kediaman laki-laki yang kedapatan membawa pistol rakitan ke Masjid Istiqlal,Sudirman (40) di Jalan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah petugas Kepolisian menyambangi kediaman laki-laki yang kedapatan membawa pistol rakitan ke Masjid Istiqlal,Sudirman (40) di Jalan Kemuning, Kejambon, Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Barat siang ini, Jumat (26/10/2012).
Rudi Hartono (38), salah seorang tetangga Sudirman saat dihubungi Tribun mengatakan Polisi tiba sekitar pukul 12.00 WIB, dan sempat menemui ibunda Sudirman yang akrab dipanggil "Ju" yang kini tengah sakit.
"Sebelum sore, Polisinya sudah pada pergi, saya lihat tidak ada barang yang disita," katanya.
Rudi menjelaskan, bahwa laki-laki yang akrab dipanggil Dirman itu dikenal kurang waras, dan selama ini tinggal bersama sang ibunda di rumah peninggalan almarhum ayahnya. Di rumah tersebut, juga tinggal Jutro, kakak laki-laki Dirman yang menurut Rudi juga mengalami gangguan kejiwaan.
Jutro sendiri dikenal telah beristri, namun laki-laki yang kadang mengemis di jalan itu memilih untuk tinggal bersama sang ibunda, sementara sang istri tinggal di tempat lain. Di rumah itu, juga tinggal adik perempuan Dirman, sementara adik perempuan Dirman yang paling kecil diketahui tinggal di Jakarta.
Rudi menuturkan, di rumah tersebut hampir tidak ada yang memiliki pekerjaan tetap. Bahkan Dirman yang belum pernah berkeluarga itu hingga kini diketahui masih menganggur. Ia pun bingung bagaimana keluarga tersebut bisa tetap makan.
Kini Dirman masih diperiksa oleh petugas Polda Metro Jaya, Rudi pun mengaku kasihan dengan nasib tetangganya itu mengingat kondisi keluarga Dirman.
"Seharusnya Polisi waktu datang ke rumah Dirman bisa melihat kondisi keluarganya, harusnya Polisi kasihan," tandasnya.
Rudi juga menjelaskan, bahwa selama ini Dirman pun di lingkungan tersebut tidak pernahh berbuat ulah, bahkan cenderung pendiam. Oleh karena itu ia yakin hingga Dirman ditangkap, merupakan kesalahpahaman belaka.
Klik: