Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilihan Gubernur DKI

Demokrat Kritisi Hari Pencoblosan Pilkada DKI

Partai Demokrat mengkritisi hari pencoblosan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 20 September 2012.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Demokrat Kritisi Hari Pencoblosan Pilkada DKI
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama saat melakukan pencoblosan di TPS 059 Pluit Muara Karang Jakarta Utara, Kamis (20/9/2012). Warga DKI Jakarta yang terdaftar sebagai pemilih melakukan pencoblosan Pilkada DKI putaran kedua secara serentak untuk memilih gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2012-2017. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat mengkritisi hari pencoblosan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 20 September 2012. Pencoblosan yang jatuh pada hari Kamis membuat angka golput di Pilkada DKI menjadi tinggi.

"Ini merupakan pembelajaaran seluruh parpol dan KPU bahwa penentuan hari dan tanggal penting dan berpengaruh," kata Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/9/2012).

Nurhayati mengatakan tingginya angka Golput yang mencapai 30 persen memperlihatkan rendahnya animo masyarakat ke TPS (Tempat Pemungutan Suara). Nurhayati menduga hal itu dikarenakan waktu yang dimiliki warga Jakarta untuk keluarga sangat sedikit.

Selain itu Nurhayati juga mengingatkan bahwa pemimpin tidak hanya terjun langsung berhadapan dengan masyarakat. Tetapi harus membuktikan tugas yang diembannya.

"Menurut saya bukan hanya face to face, tapi bekerja. Kita harus berikan pendidikan politik. Ya di setiap komunitas, kan pimpinannya setempat, distribusinya harus jalan, artinya pekerjaan harus didistribusikan," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved