Pemilihan Gubernur DKI
Warga Binaan LP Cipinang Menaruh Harapan pada Jokowi
Dari 2.530 total warga binaan di Lapas kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur, 1.434 orang masuk dalam daftar pemilih tetap dan memiliki hak pilih.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari 2.530 total warga binaan di Lapas kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur, 1.434 orang masuk dalam daftar pemilih tetap dan memiliki hak pilih.
Data yang dihimpun Tribunnews.com, dari 1.434 warga yang mempunyai hak pilih, hanya 817 warga binaan yang menggunakan hak pilihnya di lima TPS yang ada di halaman Lapas kelas 1 Cipinang pada pemumutan suara Pilkada DKI putaran kedua, Kamis (20/9/2012) yakni TPS 081 hingga 085.
Dari 817 suara warga binaan, pasangan Jokowi-Ahok unggul dari pada pasangan Foke-Nara. Sebanyak 196 suara memilih Foke-Nara, 609 suara memilih Jokowi-Ahok dan ada 12 suara yang tidak sah.
Yudha (26) seorang warga binaan di Lapas kelas 1 Cipinang mengaku sangat antusias untuk memberikan suaranya bagi calon gubernur pilihannya. Dikatakan Yudha, baik di putaran pertama maupun putaran kedua Pilkada DKI dia tak pernah absen menggunakan hak pilihnya.
Sebagai seorang warga binaan yang sudah tiga tahun berada di Lapas kelas 1 Cipinang, Yudha punya harapan besar pada calon yang memenangkan putaran kedua ini yaitu pasangan Jokowi-Ahok.
"Lewat pasangan ini (Jokowi-Ahok) saya ingin Jakarta bisa lebih baik. Banjir dan kemacetan teratasi," ungkap Yudha.
Sementara sebagai seorang warga binaan di Lapas kelas 1 Cipinang, Yudha berharap baik Jokowi maupun Ahok memperhatikan masa depan bagi para warga binaan khususnya dalam hal pekerjaan.
Yudha yang harus masuk lapas karena kasus narkoba ini sangat berharap agar para warga binaan yang nantinya keluar dari lapas punya pekerjaan tetap untuk bisa bertahan hidup, tidak diremehkan maupun dikucilkan di lingkungannya nanti.
"Dulu saya sempat kerja di Glodok, terus kena kasus narkoba dan akhirnya masuk lapas. Meski disini kami sudah dilatih dan dibimbing untuk kerja buka usaha. Tapi kami harap keluar dari sini ada yang menampung kerja," ungkap Yudha.