Kamis, 2 Oktober 2025

Gedung Baru KPK

Faisal: Disawer Rakyat, Berarti KPK Berhutang pada Rakyat

Faisal Basri, hari ini, Jumat (29/6/2012), mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai bentuk dukungan

Penulis: Mochamad Faizal Rizki
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Faisal: Disawer Rakyat, Berarti KPK Berhutang pada Rakyat
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Koalisi Saweran KPK melakukan konferensi pers bersama para pimpinan KPK, Kamis (28/6/2012), mengenai donasi bagi pembangunan Gedung KPK. Pembangunan Gedung baru KPK tersebut menjadi polemik setelah beberapa LSM dan sejumlah masyarakat berinisiatif melakukan penggalangan dana, karena lambatnya proses persetujuan yang digodok di DPR.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muh Faizal Rizki

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Faisal Basri, hari ini, Jumat (29/6/2012), mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai bentuk dukungan kepada lembaga tersebut.

Faisal datang tanpa atribut calon gubernur DKI Jakarta dari jalur independen. Faisal datang ke KPK dengan ditemani dua anaknya, Abby dan Athar.

Faisal menyambut baik dukungan banyak pihak yang menyawer KPK demi pembangunan gedung baru.

”Sistem saweran memang sejalan dengan prinsip kami. Kalau KPK mendapat saweran dari rakyat, maka KPK akan merasa berutang kepada rakyat sehingga lebih bersemangat dalam berjuang demi rakyat,” tutur Faisal dalam siaran persnya Jumat, (29/6/2012)

Meskipun demikian, Faisal menyadari bahwa tetaplah tugas negara untuk menyediakan anggaran pembangunan gedung KPK tersebut.

“Sulit bagi pihak luar untuk memberikan bantuan ke lembaga negara karena akan masuk dalam ranah gratifikasi yang dilarang. Pejabat negara tidak boleh menerima meskipun itu demi pelayanan yang lebih baik,” lanjut Faisal.

Faisal juga menyerukan agar rakyat tidak hanya meratap diri dan mengutuk kehidupan politik Indonesia yang sudah berada di bawah titik nol.

“Silakan melakukan kritik lewat media apapun, baik lewat koran, buku, atau media sosial seperti facebook atau twitter,” kata dia.

Tetapi yang lebih penting, kata dia, adalah keterlibatan rakyat untuk mulai membangun platform politik yang independen dari partai politik dan fokus kepada kepentingan warga.

“Tanpa tindakan konkret rakyat dan warga, partai politik akan terus menjadi masalah dalam kehidupan kita. Ini sebagai simbol perlawanan terhadap sistem legislasi yang penuh dengan kebusukan transaksi politik, korup, dan kebuntuan akal sehat. Hal-hal seperti ini bisa terus dilakukan sebagai bentuk kemandirian warga dan keberpihakan rakyat terhadap perlawanan pada korupsi,” kata dia.

Faisal merupakan aktivis anti-korupsi yang sejak lama terlibat dalam banyak gerakan untuk menentang praktik kotor yang sudah banyak merugikan negara.

KLIK JUGA:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved