Jumat, 3 Oktober 2025

Koboy Palmerah

Eks Karyawan Pun Diinterogasi Lacak Korban Koboy Palmerah

Anggota polisi dari Polsek di kawasan Palmerah, dan orang-orang tegap mengiterogasi Suwarso untuk melacak keberadaan Simon.

Editor: Domu D. Ambarita
zoom-inlihat foto Eks Karyawan Pun Diinterogasi Lacak Korban Koboy Palmerah
Seorang anggota tentara, Kapten Infanteri AL memegangi pistol dan tongkat pemukul mengamuk di tengah jalan, kawasan Palmerah, Jakarta, Senin (30/4/2012).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Cekcok Koboy Palmerah yakni Kapten Infanteri AL, pengendara mobil dinas TNI dengan seorang warga bernama Simon, menurut versi Mabes TNI AD sudah selesai. Keduanya sudah berdamai.

Namun ada kisah menarik di balik pelacakan Simon. Suwarso, mantan karyawan yang sudah 10 tahun berhenti bekerja pada keluarga Simon, sempat diinterogasi polisi dan orang-orang berbadan tegap berpakaian preman.

Sore itu, Suwarso tidak sempat istirahat. Bahkan mandi pun belum. Sore itu, dia baru saja tiba di rumah, di kawasan Tomang, RW 001, Kelurahan Jati Pulo, Jakarta Barat sepulang dari tempat bekerja di kawasan Cengkareng.

"Saya kan mantan anggota kemanan di RW 1, ada teman saya anggota keamanan RW 1, dia menelepon saya. Dia tanya rumahnya Simon, katanya mau ada surat penting yang mau disampaikan," ujar Suwarso kepada Tribunnews.com, Kamis (3/5/2012) senja.

Dalam suasana lelah pulang kerja, Warso--apaan Suwarso, tidak bisa berlama-lama di rumah. Dia kembali ditelepon sang kawan. Lalu, tergesa-gesa, Suwarso menuju pos keamanan RW 001.

"Dia minta saya segera ke pos keamanan RW, karena ada yang penting. Saya langsung ke sana, ternyata di sana sudah ada anggota polisi dari Polsek dan tiga anggota lagi pakaian preman," ujar Suwarso.

Anggota polisi dari Polsek di kawasan Palmerah, dan orang-orang tegap yang tidak diketahui apakah personel kepolisian ataukah tentara itu, mengiterogasi Suwarso untuk melacak keberadaan Simon.

"Saya kan sudah 10 tahunan berhenti dari kerja di tempat tantenya Simon, jadi saya bilang tidak. Dan saya memang tidak tahu, karena sudah lama putus hubungan kerja," kata Suwarso.

Walau tidak tahu-menahu soal Simon, dia bersedia menunjukkan dua rumah tinggal keluarga Simon. Rumah pertama di Jalan Mawar Nomor 16 RT 006 RW 001, Kelurahan Jati Pulo, Jakarta Barat. Namun saat didatangi polisi ternyata di rumah itu sudah lama Simon tidak muncul.

Kemudian Suwarso merujuk rumah di Jalan Sinabung II No 5, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Petunjuk ini ternyata mengarah ke sebuah rumah bercat putih di daerah Kebayoran Baru.

Warso, sapaan Suwarso, mengatakan dia mantan karyawan Martha, tantenya Simon. Ibu Simon dengan Martha, saudara kandung. Hingga tahun 2000, Warso bekerja pada toko penyewaan laser film milik keluarga Martha. Belakangan ia meninggalkan pekerjaan itu, dan mencari nafkah di tempat lain.

Seingat Suwarso, 10 tahun lalu, Simon masih duduk di bangku sekolah setingkat SMP. Saat itu, Simon belum bisa menunggang sepeda motor. "Sampai sekarang saya tidak tahu, apakah Simon itu sudah ditangkap atau belum," ujar Warso.

Tribun Jakarta yang datang ke rumah itu Rabu (3/5/2012) sore ditemui seorang wanita. Ketika mengetahui kedatangan Tribun untuk menemui Simon, perempuan itu kemudian masuk kembali ke dalam rumah. Tak lama kemudian keluar lagi perempuan lain yang menanyakan keperluan dan asal Tribun Jakarta.

"Dari mana?" tanyanya. Belum sempat pertanyaan itu dijawab, perempuan tersebut mengatakan bahwa di rumah itu tidak ada yang bernama Simon.

"Ini rumahnya Pak Andi," ujar perempuan itu setelah sempat terdiam sejenak. Ia kemudian berlalu masuk kembali ke dalam rumah dan menutup pintu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved