Mahendra: Polisi Berputar-putar Ungkap Kasus Raafi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski telah menetapkan lima tersangka di kasus tewasnya siswa Pangudi Luhur Raafi Aga Benyamin (17), tetapi kepolisian dalam prosesnya penyidikan dan penangkapan pelaku dianggap bertindak lamban.

"Hingga saat ini (penyidikan) bukan maju atau mundur, tapi berputar-putar, sebenarnya ada sudah titik terang, namun selalu saja dimentahkan lagi," kata ketua tim advokasi Brawijaya IV, Jumat (2/12/2011) di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Dikatakan Mahendra, pola penyidikan yang berputar-putar tentu saja akan menimbulkan kecurigan krediblitas kepolisian.

"Saya harap segra ditemukan tersangka penusukannya. Mereka (polisi) sudah punya sasaran, punya satu titik di mana mereka sudah tahu jalan cerita pembunuhan ini," paparnya.

Meskipun demikian Mahendra menganggap bahwa polisi saat ini sudah sangat profesional untuk mengungkap tabir pembunahan Raafi, tetapi tinggal ada keinginan dari Polisi saja untuk mengungkapnya.

"Seakan-akan sulit mengungkapkannya, itu yang saya anggap berputar-putar," terangnya.

Mahendera yakin polisi sudah tahu siapa yang melakukan penusukan tersebut, tapi mereka sulit untuk mengungkapkannya, padahal publik lewat media masa sudah mengetahui kejadian tersebut.

"Polisi sudah fokus dan tidak melebar kemana-mana, sudah tahu tamu-tamu pada malam itu, itu bentuk satu ketahuan soal siapa yang melakukan itu," ungkapnya.

Raafi Aga Winasya Benjamin tewas setelah ditusuk orang tidak dikenal di Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (5/11/2011). Saat itu dirinya sedang menghadiri ulangtahun salah satu teman sekolahnya.

Sebelumnya, polisi sudah menangkap HC (24), TG (27), dan FJ (25). Terhadap ketiganya sudah dilakukan penahanan, sementara untuk yang baru ditangkap akan ditentukan ditahan atau tidak pada sore ini.