PK Ryan Jagal
Ryan Jagal: Jika Aku Dihukum Mati
Kekasih dan orangtua menjadi perhatian Very Idham Henyansyah alias Ryan bin Ahmad menjalani sisa hidupnya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kekasih dan orangtua menjadi perhatian Very Idham Henyansyah alias Ryan bin Ahmad menjalani sisa hidupnya. Jika memang benar permohonan pengajuan peninjauan kembali ditolak Mahkamah Agung, dan tetap menjatuhkan hukuman mati kepadanya.
Pria yang memutilasi korban, salah satunya Hery Santoso, mengaku siap menerima kenyataan pahit berupa hukuman mati. Usai sidang di Pengadilan Negeri Depok, Kamis (29/9/2011), Ryan tak emosional meningkahi pendapat jaksa yang menolak alasan PK-nya.
"Yang pasti (sisa hidup saya) diberikan untuk orang yang paling saya cintai, mendekatkan diri kepada Allah dan pastinya untuk ibu saya," begitu ucap pria kemayu asal Jombang, Jawa Timur yang mengaku dirinya masih tetap berhubungan dengan pacarnya.
Kamis pekan lalu, sebelum memasuki mobil tahanan jaksa untuk kembali ke Lembaga Pemasyarakatan Pondok Rajeg, Cibinong, tempat ia dititipkan selama sidang PK, Ryan mengaku masih menjalin cinta dengan seseorang. Namun, Ryan tak menjelaskan pujaan hatinya.
Entah kenapa, Ryan sempat tak betah dua minggu pertama di Lapas tempat ia meringkuk sebelumnya. Di sidang, Ryan meminta persidangannya cepat kelar dan dapat kembali lagi ke Lapas Kesambi, Cirebon. Suasana hatinya berubah dan siang tadi meminta tinggal sebulan di Pondok Rajeg.
Keinginan pria yang mengaku psikopat itu untuk kembali ke Lapas Kesambi, sempat 'digoda' seorang jaksa, "Jangan-jangan punya yang baru di Cirebon." "Bapak bisa saja bergosip," seloroh anak pasangan Ahmad Masykur dan Siatun itu.
Belakangan diketahui, Ryan memilih bertahan di Pondok Rajeg karena merasa nyaman, kendati tidur beralasan koran. Salah satu penasehat hukum Ryan, Nyoman Rae mengatakan kondisi psikologi klienya lebih baik di Pondok Rajeg. "Kalau soal pacar dia, itu bukan kompetensi saya," ujar Nyoman.