Ramadhan 2011
Kesehatan Seluruh Sopir Bus Angkutan Lebaran Diperiksa
Hari ini, Selasa (23/08/2011), serempak di sejumlah terminal bus Antar Kota Antar Propinsi, di gelar pemeriksaan terpadu
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Selasa (23/08/2011), serempak di sejumlah terminal bus Antar Kota Antar Propinsi, di gelar pemeriksaan terpadu resiko kecelakaan untuk para sopir, yang nantinya akan mengendarai bus yang ditumpangi para pemudik.
Koordinator pemeriksaan pengemudi kementerian kesehatan, Budi Rahardja, yang hari ini memantau proses pemeriksaan sopir di Terminal AKAP Pulogadung, Jakarta Timur, mengatakan bahwa tujuan pemeriksaan tersebut, adalah untuk melihat sejauh mana kesiapan fisik pengemudi, sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan akibat faktor pengemudi.
Pemeriksa terdiri dari petugas Kementriaan Kesehatan, Polri dan Dinas Perhubungan. Pertama sang sopir akan diperiksa kelengkapan administrasinya oleh petugas dari Polri dan Dishub, lalu kesehatannya akan di periksa oleh petugas Kemenkes.
"Setelah pemeriksaan kesehatan, kami akan mengeluarkan rekomendasi, yang berhak menindak lanjuti terutama pihak manajemen terminal," katanya.
Oleh petugas kesehatan, yang diperiksa adalah tekanan darah dengan alat pemeriksa tensi darah, kadar gula dalam darah dengan memeriksa darah sopir di laboratorium, kandungan alkohol melalui pemeriksaan nafas sopir dengan alat khusus, serta kandungan ampetamin yang diketahui dari pemeriksaan urine.
Rekomendasi yang dikeluarkan antara lain adalah layak Jalan, untuk sopir yang tidak bermasalah, Layak Jalan dengan catatan, untuk sopir yang mengalami permaslahan kesehatan tidak serius, dan dapat kembali pulih dalam waktu dekat seperti gangguan tekanan darah tinggi, serta yang terakhir adalah tidak layak jalan, jika sang sopir kedapatan mengkonsumsi alkohol.
Di terminal Pulogadung, sejak pukul 10.00 - 14.00 WIB, tim telah memeriksa sekitar 30 orang sopir, dengan hasil satu orang sopir direkomendasikan layak jalan dengan catatan, karena mengalami permasalahan dengan tensi darah.
"Kita juga sudah memberikan rekomendasi terhadap sang supir, untuk beristirahat serta merubah pola makan, sehingga dalam waktu dekat dapat bekerja dengan normal," tutur Budi.
Sementara itu, di terminal Kampung Rambutan, hari sekitar 55 orang sopir menjalani pemeriksaan, dan seluruhnya direkomendasikan layak jalan.