Songket Nagari Kubang Jaya di Era 70-90an Kini Jajal Bangkit dari Mati Suri
Kubang, berjarak 22 kilometer dari Kota Payakumbuh, yang keberadaannya setara dengan beberapa nagari di sekitarnya lebih dikenali “Mudiak”.
Tidak lagi terdengar suara alat tenun yang biasanya meramaikan suasana perkampungan di nagari Kubang.
Selain di gudang, masyarakat juga ada yang bertenun di rumah masing-masing atau di bawah kandang rumah gadang.
Setelah mati suri selama hampir dua dekade, saat ini tenun songket Nagari Kubang kembali muncul ke permukaan dan mulai diperhitungkan oleh masyarakat.
Masih dengan menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), songket Kubang kini hadir dengan motif dan warna yang lebih variatif.
Wanita-wanita Nagari Kubang kembali menekuni kerajinan bertenun songket ditengah banyaknya aneka profesi yang ada saat ini.
Kemunculan kembali songket Kubang telah melanjutkan tradisi yang pernah ada dan mengangkat nama nagari Kubang sebagai salah satu pusat pengrajin tenun songket di Sumatera Barat.(Tribunnews.com/Citizen Reporter/Zahratul Ariija, Mahasiswa Prodi Sastra Inggris, FIB Unand)
ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;
Baca Selanjutnya: Tenun kubang hasilkan songket dengan motif dan warna yang lebih variatif
Sumber: Tribun Padang
Mata Lokal Fest 2025 Hadirkan Sesi Cangkrukan Stage, Jadi Ruang Berbagi Gagasan dan Inspirasi |
![]() |
---|
Vinilon Group Raih Penghargaan dari Tribun Network di Mata Lokal Fest 2025 |
![]() |
---|
Dukung UMKM dan Generasi Muda Tumbuh Berkelanjutan, BSI Ukir Prestasi di Mata Lokal Fest 2025 |
![]() |
---|
Menteri Fadli Zon Bangga Lokal Fest Tribun Network 2025 |
![]() |
---|
Ambil Peran untuk Dampak Berkelanjutan, Nasabah PNM Mekaar Raih Penghargaan Mata Lokal Award 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.