Pontanu, Tarian Tradisional Penenun Sarung Khas Donggala Sulawesi Tengah
Tari Pontanu berasal dari Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah, bercerita tentang kisah penenun sarung atau buya sabe khas Donggala.
TRIBUNNEWS.COM, PALU - Tari Pontanu dikenal sebagai tarian tradisional masyarakat Donggala, Sulawesi Tengah.
Tari Tradisional ini masih dipertunjukkan di acara-acara penting masyarakat Donggala, dan dimainkan kaum perempuan.
Gerakan dalam Tari Pontanu ini menggambarkan aktivitas para wanita yang sedang menenun sarung Donggala, yaitu jenis sarung yang khas dari daerah Donggala.
Tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai acara seperti penyambutan tamu penting, festival budaya, bahkan promosi wisata.
Tari Pontanu ini merupakan tarian yang terinspirasi dari aktivitas para penenun sarung tradisional di daerah Donggala, Sulawesi Tengah.
Daerah Donggala sendiri merupakan daerah yang sejak dulu terkenal dengan produksi kain sarungnya yang khas serta memiliki motif dan warna yang indah.
Dalam bahasa Kaili sarung Donggala biasa disebut dengan Buya Sabe.
Kain sarung ini dahulunya masih diproduksi dengan cara tradisional, yaitu dengan cara ditenun dan proses tenun ini biasanya dilakukan oleh kaum perempuan.
Dari sinilah Tari Pontanu dibuat, tarian ini diciptakan sebagai apresiasi terhadap para penenun sarung dan untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas akan kain sarung khas Donggala ini.
Kata "pontanu" yang dalam bahasa setempat memiliki arti “menenun”, sehingga tarian ini juga bisa diartikan sebagai tarian penenun.
Sesuai dengan namanya tersebut, Tari Pontanu ini dapat dimaknai sebagai wujud apresiasi terhadap para penenun sarung di Donggala.
Selain itu tarian ini juga berfungsi sebagai media untuk memperkenalkan kain sarung khas Donggala kepada masyarakat luas.
Tari Pontanu ini biasanya ditampilkan oleh para penari wanita.
Jumlah penari Tari Pontanu ini biasanya terdiri dari empat orang penari atau lebih.
Dengan dibalut busana khas, penari menari dengan gerakannya yang khas dan diiringi oleh alunan musik tradisional.
Sumber: Tribun Palu
Mengenal Desa Gimpubia di Donggala Sulteng, TKP Anak Bunuh Ibunya Secara Brutal |
![]() |
---|
3 Kisah Viral Jenazah Dibonceng Motor, Di Bone Ada yang Diantar 5 Jam Lalui Jalan Tanah Becek |
![]() |
---|
Bupati Donggala Sedih ASN Meninggal saat Dinas di Pelosok, Jenazah Dipulangkan Pakai Motor |
![]() |
---|
Viral Video Pemotor Bonceng Jenazah di Donggala, Potret Pilu Infrastruktur Indonesia Timur |
![]() |
---|
Detik-Detik Jembatan Gantung Malonas Donggala Putus, 1 Tewas dan Belasan Luka-Luka Jatuh ke Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.