Senin, 29 September 2025

Pilkada Serentak 2024

Ucapan Hasto soal Parcok dan Intervensi Jokowi di Pilkada Serentak Dinilai Penggiringan Opini

Jika memang ditemukan adanya pelanggaran dalam pemilu, PDIP seharusnya melaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu. 

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat jumpa pers di kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (1/12/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) Jokowi, Budianto menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristianto dan Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus

Politisi PDIP itu menyebut adanya intervensi dari Parcok (Partai Cokelat) dan Presiden Ketujuh Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) untuk menguasai sejumlah 'kandang banteng', khususnya Jawa Tengah.

Diketahui, partai cokelat diasosiasikan dengan dugaan pengerahan aparat kepolisian untuk suara di Pilkada serentak 2024. 

Budianto menegaskan tudingan tersebut adalah isu yang sangat serius.

Jika memang ditemukan adanya pelanggaran dalam pemilu, PDIP seharusnya melaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu. 

Sehingga tidak hanya mengungkapkan kekecewaan dan menggiring opini masyarakat.

“Jika mengetahui ada sesuatu, harusnya PDIP laporkan ke Bawaslu dan KPU, sudah ada mekanismenya. Jangan menggiring opini, apalagi menyebut Pak Jokowi dan Parcok yang diasosiasikan Polri melakukan intervensi,” ujar Budianto kepada wartawan, Senin (2/12/2024).

Menurut Budianto, KPU dan Bawaslu memegang peranan penting dalam menjaga kualitas dan integritas Pemilu. 

Dia menegaskan kepercayaan publik terhadap proses pemilu harus dijaga dengan baik, untuk menjaga suara rakyat.

Karena itu, dia meminta PDIP tidak asal tuding, baik kepada institusi Polri maupun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Kita harus mendukung mekanisme yang sudah ada, bukan justru menciptakan keraguan yang tidak berdasar terhadap lembaga-lembaga yang sudah bekerja keras menjaga integritas pemilu,” ujar Budianto.

Budianto menekankan bahwa PDIP harus tetap mendukung proses demokrasi yang sehat. 

Bagaimanapun juga, kekalahan dalam pemilu merupakan bagian dari dinamika demokrasi yang tidak dapat dihindari. 

Yang terpenting, menurutnya adalah bagaimana PDIP dan partai-partai politik lainnya menghargai suara rakyat. 

“Demokrasi yang sehat adalah ketika setiap hasil pemilu dihormati, meski itu tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ini adalah proses yang harus dihargai oleh semua pihak,” jelas Budianto.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan