Jumat, 3 Oktober 2025

Pilkada Serentak 2024

Kasus Perdagangan Manusia di NTT masih Menjadi Permasalahan, Diperlukan Pembenahan Aparat

bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Brigjen Simon Petrus Kamlasi menyoroti maraknya Kasus human trafficking atau perdagangan manusia

ist
Bakal calon Gubernur NTT Brigjen Simon Petrus Kamlasi (kemeja putih) saat berdiskusi dengan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus human trafficking atau perdagangan manusia menjadi salah satu permasalah serius yang dihadapi masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain itu, masalah kemiskinan kerap digunakan para pelaku perdagangan manusia

Para pelaku kerap menyusup ke wilayah-wilayah yang menjadi kantong kemiskinan dengan modus menawarkan pekerjaan dengan janji manis.

Hal itu pun menjadi sorotan bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Brigjen TNI Simon Petrus Kamlasi.

Menurut Simon, diperlukan upaya kolaboratif dan perbaikan menyeluruh dari aparat pemerintah untuk bisa  yang menghentikan human trafficking.

Hal itu disampaikannya saat menggelar diskusi bersama anggota dan pengurus Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang.

“Salah satu langkah pertama, adalah membenahi sistem pemerintahan di semua tingkat. Benahi aparatnya dulu dan sistem yang dibangun harus terbaik dan terus dievaluasi,” kata Simon.

Tidak hanya itu, dia juga menyinggung bahwa jaringan terorisme pun menyasar kelompok-kelompok miskin ini.

Dalam kesempatan itu, Simon juga membahas potensi besar pariwisata NTT yang belum dimaksimalkan secara optimal.

Dia lantas mencontohkan bagaimana wisatawan yang datang ke destinasi populer seperti Labuan Bajo hanya bertahan beberapa hari. 

Simon lantas mengusulkan agar skema pengembangan pariwisata diatur lebih baik, sehingga wisatawan dapat mengunjungi lebih banyak destinasi potensial seperti Ruteng, Ngada, Ende, hingga Lembata.

Dia juga mengajak kader-kader PMKRI untuk turut serta dalam menyusun visi dan misi pembangunan NTT. 

Sebab, Simon melihat PMKRI sebagai wadah generasi muda yang kaya dengan gagasan besar dan memiliki peran penting dalam memajukan NTT.  

“Saya rindu NTT ini dibangun dengan konsep berpikir luas, dan itu dimiliki oleh adik-adik di PMKRI dan organisasi mahasiswa lainnya,” terang Simon.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved