Jumat, 3 Oktober 2025

Pilkada Serentak 2024

Peneliti Ungkap Peta Politik di Papua Jelang Pilkada Serentak 2024

Peta politik menjelang Pemilihan Gubernur di sejumlah Provinsi di bumi cenderawasih Papua bergerak dinamis.

Ist
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani bersama Cagub Papua Pegunungan John Tabo dan Jagub Papua Tengah Willem Wandik. 

Strategi baru Befa ini sangat beralasan mengingat Natan Bahabol yang dulunya digadang-gadang akan menjadi wakilnya dinilai tidak akan menyumbang elektoral secara signifikan karena ketokohannya masih dibawah Ones Pahabol yang menjadi calon wakil dari John Tabo. Selain itu, penolakan sejumlah kader Gerindra jika Natan menjadi wakil Befa turut menjadi pertimbangan dari perubahan strategi Befa.

Meski Natan merupakan kader Gerindra, tapi resistensi terhadapnya di internal Gerindra sangat kuat jika dia digandeng Befa, bahkan hingga ke level elit. Hal itu akibat persaingan keras di Pilpres kemarin dimana Befa berada di kubu 01 berhadapan dengan John Tabo dan kader Gerindra di kubu 02.

"Kabarnya Befa akan menggandeng Usman Wanimbo, mantan Bupati Tolikara dua periode sebagai Calon Wakil Gubernur," jelas Herdi.

Usman merupakan pilihan paling realistis bagi Befa karena basis massanya lebih jelas dan lebih mampu bersaing dengan lawan politik, meski harus meninggalkan Natan Pahabol.

Sementara itu, Untuk Pilkada di Papua Tengah Herdi menganalisis akan ada penyatuan dua kekuatan besar. Willem Wandik dan Natalis Tabuni yang tadinya maju sendiri-sendiri diprediksi akan menyatu dan mendapat dukungan dari mayoritas Partai Politik.

Willem Wandik sebelumnya menyatakan bergabung dengan Gerindra dan telah mendapat Kartu Tanda Anggota(KTA). Dengan menggandeng Calon Wakil Gubernur dari Nasdem Natalis Tabuni, pasangan ini diprediksi akan mendapat dukungan seitidaknya 10 Partai yaitu: Gerindra, Nasdem, PKB, Golkar, Hanura, Demokrat, PKS, Perindo, PSI, dan Garuda.

"Kemungkinan besar, pasangan Willem Wandik - Natalis Tabuni akan menghadapi calon gubernur yang akan diusung PDIP," ujar Herdi.

Melihat banyaknya partai yang mendukung Wandik dan besarnya kekuatan massa yang dimiliki, Herdi yakin Pilgub di Papua Tengah akan berlangsung tidak seimbang dengan kemenangan mutlak di pihak Wandik. 

Untuk peta politik pemilihan calon gubernur di Papua Selatan, Herdi menyoroti kecerdikan Yusak Yaluwo yang menggandeng kader organik Partai Gerindra Otniel Hindom sebagai Calon Cakil Gubernur.

Koalisi Golkar-Gerindra ini diprediksi akan menghadapi Apolo Safanjo yang merupakan Pj Gubernur Papua Selatan (PDIP dan PKS) dan Romanus Mbara (Nasdem dan PAN)

"Dari ketiga pasangan calon tersebut yang paling kuat masih Yusak Yaluwo - Otniel Hindom," katanya.

Untuk Papua Induk, menurut Herdi, ada empat poros yang akan bertanding memberebutkan kursi gubernur. Partai Gerindra diprediksi akan mengusung kader sendiri Yan Permenas Mandenas yang kini menjabat anggota DPR RI berpasangan dengan Yunus Wonda dari Demokrat. 

"PAN dan PSI kemungkinan akan turut bergabung dengan pasangan Yan Mandenas - Yunus Wonda," katanya.

Pasangan ini akan melawan tiga kandidat dari poros lainnya yaitu Paulus Waterpauw, Mathius Fakhiri, dan Benhur Tomi Mano.

Menurut Herdi, secara keseluruhan, para gubernur terpilih nantinya akan memiliki legitimasi politik yang kuat karena dipilih rakyat langsung dan akan memberi corak kepemimpinan yang baru bagi Papua.

"Kita berharap Pilkada berlangsung lancar dan partisipasi politik masyarakat tinggi, apalagi Pilkada kali ini adalah yang pertama sejak Pemekaran Papua menjadi enam provinsi," ujar Herdi Sahrasad.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved